Makanan cepat saji yang sering juga dikenal sebagai jajanan tidak sehat merupakan favorit banyak anak kecil.
Makanan ringan tidak sehat merupakan istilah populer untuk berbagai macam pangan yang tinggi kalorinya akibat kadar lemak, gula, serta natriumnya yang melimpah.
Sayangnya, hidangan ini kurang baik untuk kesehatan dan memiliki kadar gizi yang rendah, contohnya adalah kekurangan protein, serat, vitamin, serta mineral.
5 Indikasi Masalah pada Sistem Pencernaan pada Bayi yang Dapat Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan mereka
Hidangan siap saji ini berhasil memikat perhatian anak-anak berkat rasanya yang lezat, harganya yang terjangkau, serta dapat langsung disantap.
Wajar saja bila makanan cepat saji ini kerap kali membuat banyak anak menjadi kecanduan dan berkeinginan untuk mengonsumsinya kembali suatu saat nanti.
Walau demikian, konsumsi makanan cepat saji secara berlebihan dapat menimbulkan permasalahan kesehatan dalam jangka waktu lama bagi anak-anak serta menghambat pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Efek Negatif Konsumsi Makanan Cepat Saji terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Anak-anak yang mengonsumsi Junk Food secara berlebihan dapat mengalami defisiensi nutrisi seperti vitamin serta mineral.
Hidangan ini mengandalkan kadar gula serta garam yang tinggi, konsumsi secara berlebih bisa memperbesar kemungkinan masalah kesehatan.
Berikut adalah sejumlah efek negatif yang timbul akibat konsumsi makanan ringan tidak sehat oleh anak-anak.
1. Obesitas
Kadar tinggi dari lemak jenuh, gula, garam, dan kalori dapat memicu penambahan berat badan pada anak tanpa kontrol yang tepat.
Apabila hal ini dikonsumsi secara terus menerus, peningkatan berat badan dapat menuju ke obesitas pada anak.
7 Tips Agar Si Kecil Suka Memakan Sayuran, Dorong Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Anda
2. Diabetes tipe 2
Makanan cepat saji dan minuman manis kemasan juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Berkaitan dengan minuman dari fast food atau makanan siap sajikan umumnya memiliki kandungan pemanis buatan berlebihan, hal ini dapat mempengaruhi kerja insulin dalam tubuh.
Tubuh memerlukan insulin untuk mengatur kadar glukosa dalam darah.
Jika fungsi insulin bermasalah, tubuh akan kesulitan dalam memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi.
Pada akhirnya, gula darah akan tetap bertambah dan mengacaukan kerja organ-organ vital tersebut.
Ini adalah awal mula terjadinya penyakit diabetes tipe 2.
3. Prestasi akademik menurun
Mengonsumsi junk food terlalu banyak juga dapat mengurangi prestasi belajar anak, disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang penting.
Konsumsi terlalu banyak lemak jenuh bisa mengurangi kemampuan kognitif yang diperlukan anak dalam proses pembelajaran serta meraih capaian di sekolah.
6 Peranan Ayah dalam Menyukseskan Pertumbuhan dan Pembelajaran Anak, termasuk Memperkuat Kepercayaan Diri Si Buah Hati
4. Hiperaktif
Lemak esensial akan berkurang atau hilang dari menu makanan cepat saji.
Ini mencakup asam lemak tak jenuh ganda seperti omega-3 dan omega-6, yang tubuh kita tidak bisa menghasilkannya sendiri.
Lemak tidak jenuh ini esensial untuk konstruksi membran sel, serta dibutuhkan dalam konsentrasi tinggi di otak dan retina.
Kelangkaan gizi tersebut berhubungan dengan kenaikan perilaku yang menentang norma sosial serta hyperaktif.
Namun demikian, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hal tersebut.
5. Penyakit kronis
Mengonsumsi makanan cepat saji secara berlebihan bukan saja dapat menambah risiko kegemukan dan kencing manis jenis 2, tetapi juga bisa memperbesar peluang terkena penyakit jangka panjang.
Berbagai macam penyakit berkelanjutan dapat dipicu oleh konsumsi makanan cepat saji.
- Penyakit jantung
- Hipertensi
- Koelsterol tinggi
- Kanker
6 Sumber Protein Hewani Terbaik bagi Pertumbuhan Anak, Lebih dari Cuma Telur dan Daging
6. Sembelit
Konstipasi pada anak dapat dipicu oleh konsumsi junk food atau makanan siap saji yang berlebihan.
Konsumsi lemak jenuh oleh anak-anak telah meningkat secara signifikan.
Meskipun kandungan seratnya tidak mencukupi untuk melembutkan tinja, hal ini menyebabkan konstipasi.
7. Mudah lelah
Anak-anak yang gemar mengonsumsi makanan tidak sehat lebih condong kekurangan energi serta cepat merasa letih.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya vitamin dan mineral pada tubuh anak, yang semestinya diperoleh dari asupan makanan bergizi sebagai persediaan untuk aktivitas mereka.
8. Penyakit asma, ekzema, dan rhinitis
Mengacu pada sebuah laporan di jurnal Thorax, disebutkan bahwa konsumsi berlebihan dari makanan siap sajikan dapat memperbesar kemungkinan mengalami asma, rinitis, serta eksim.
Anak dengan sejarah kesehatan tertentu ini mungkin mengalami peningkatan masalah serius dan makanan ringan tidak sehat bisa memicu gejala mereka.
Lihat Berita dan Tulisan Lainnya Di
Google News
()
5 Keuntungan Omega-3 bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Salah Satunya Mencegah Penyakit
