Analis Luar Negeri Bongkar Alasan IHSG Turun Drastis 6,02% Sehari

, JAKARTA – Para analis memandang penurunan IHSG yang sampai harus ditangguhkan di semua bursa selama setengoh jam akibat kelesuan kemampuan pembelian masyarakat.

Nigel Peh, manajer portofolio dari Timefolio Asset Management, mengungkapkan adanya keprihatinan terkait sektor perusahaan konsumer serta penjualan yang menurun mendekati masa liburan Idul Fitri di Indonesia.


Investasi di Bursa Efek Indonesia: Pahami Ragam Produk, Peluang Untung, serta Resiko yang Ada

“Nigel menyebutkan bahwa banyak warga lokal menekan anggaran belanja tidak penting mereka,” katanya.

Bloomberg

.

Menurutnya, konsumsi rumah tangga yang lesu serta adanya deflasi ikut membayangi suasana di pasaran.

:

Pembagian Dividen Ekstra dari BCA (BBCA) Sebesar Rp250 Per Saham Tahun 2025, Lihat Bagikan untuk CEO Djarum dan Direksinya

Tindakan penjualan pada hari Selasa mempercepat pengurangan nilai saham di Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di antara performa paling buruk di seluruh dunia sepanjang tahun ini. Kekuatiran dolar serta pergeseran dalam hubungan dagang semakin mendorong para pemodal keluar dari investasi mereka. Sekarang semua orang fokus kepada putusan tingkat suku bunga oleh Bank Indonesia yang akan disampaikan pada hari Rabu (19/3/2025). Investor sedang menantikan kemungkinan tindakan intervensi guna meredam fluktuasi mata uang dan mendorong ekonomi agar berkembang.

Menurut informasi yang diberikan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), sampai pukul 11:19 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 325 poin atau -5,02%, turun ke angka 6.146,91. Pada titik tersebut, IHSG telah merosot lebih dari 13% dibandingkan dengan posisinya pada tutup tahun 2024 yaitu diangka 7.079,9.

:

Buruan Cari Dividen 2025, Ikuti Perjalanan Emiten dengan Pendapatan di Atas 5%

Saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok melebihi 5%, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil keputusan untuk membekukan sejenak perdagangan pasar atau dikenal sebagai trading halt. Menurut pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, telah dilakukan pembatasan sementara dalam transaksi perdagangan melalui Sistem Perdagangan Otomatis Jakarta (JATS) tepatnya mulai pukul 11:19:31 WIB.

“Perdagangan akan berlanjut pada jam 11:49:31 waktu JATS dan tidak terdapat modifikasi terhadap jadwal perdagangan,” demikian tertulis dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan hari ini, Selasa (18/3/2025).

Setelah

trading halt

Setelah 30 menit berlalu, aktivitas trading saham di lantai bursa pun kembali dimulai. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan yang semakin dalam sebesar 389,39 poin atau 6,02%, turun ke posisi level 6.082,56.

Penurunan intraday hari ini merupakan yang tertinggi se depuis tanggal 10 September 2020, mengakibatkan penangguhan perdagangan. PT DCI Indonesia serta PT Barito Renewables Energy adalah dua perusahaan yang paling dipengaruhi, dengan saham PT DCI mencapai batas jualan maksimum yaitu 20 persen.