Pada saat menyinari Ramadhan, cerita menginspirasi berasal dari Kampung Ciseureuh, Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Di tempat itu, terdapat seorang perempuan muda bernama Resti, biasanya dipanggil dengan nama panggilan Neng Resti, yang sukses mentransformasikan usahanya dalam membuat ciput (kerudung/jilbab) rumahan menjadi sebuah bisnis yang berperan penting dalam memajukan perekonomian di desa setempat.
Neng Resti, meskipun masih berusia 23 tahun, sudah menjalankan bisnis pembuatan ciput selama tiga tahun. Berkat kerja keras dan dedikasinya, dia sukses mendirikan perusahaan yang saat ini memberdayakan sekitar 16 penjahit setempat.
Usahanya yang diberi nama “Asyifa Hijab Premium” ini, tidak hanya melayani penjualan offline, tetapi juga merambah pasar online melalui platform TikTok Shop.
Ramadhan kali ini membawa keberuntungan khusus untuk Neng Resti. Permintaan akan ciput meningkat drastis, tidak hanya dari pembeli tetap di wilayah sekitar desanya tapi juga dari konsumen baru yang mengenal produknya melalui TikTok Shop.
Kenaikan permintaan ini mengindikasikan bahwa produk ciput Neng Resti mempunyai mutu superior serta gaya yang modis.
Kunci keberhasilan Neng Resti adalah memilih bahan berkualitas tinggi, merancang sesuai dengan trend saat ini, serta menetapkan harga yang terjangkau untuk konsumen.
Dia terus-menerus menciptakan ciput yang enak digunakan, stylish, serta cocok dengan keinginan konsumen. Iklan yang sukses di TikTok Shop pun turut memperbesar omzetnya.
“Syukur Alhamdulillah, pada bulan Ramadhan kali ini jumlah pemesanan telah bertambah puluhan kali lebih banyak. Kami sungguh berterima kasih atas limpahan rahmat dari Allah,” terang Neng Resti, Rabu (19/3/2025) saat dia sedang di rumahnya sendiri, yang juga menjadi lokasi bisnisnya.
Order banjiran ini memberikan efek positif terhadap perekonomian desa. Kedelapan belas penjahit yang menangani pesanan untuk Neng Resti menerima pendapatan ekstra yang signifikan selama bulan Ramadhan.
Di samping itu, Neng Resti juga memberikan kesempatan kepada para ibu rumah tangga untuk bergabung sebagai pengecer, dengan tujuan agar mereka dapat mendukung keuangan keluarga.
Upaya Neng Resti tidak akan berjalan mulus tanpa dukungan dari sang suami, Abud. Keduanya bersama-sama mengurus usaha ini, mencakup proses produksi, promosi, sampai distribusi produknya.
Abud, berbekal kemampuannya dalam pemasaran daring, khususnya di platform TikTok Shop, sukses mengembangkan cakupan pasarnya bagi Neng Resti.
“Suamiku sungguh luar biasa bantunya, khususnya dalam urusan pemasaran daring di TikTok Shop. Ia yang menangani seluruh aktivitas promosi dan penjualannya,” ungkap Neng Resti.
Cerita tentang Neng Resti merupakan bukti konkret bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai kemampuan signifikan dalam mendorong perekonomian di daerah pedesaan.
Semarak disertai kreativitas serta kesadaran penuh, UMKM dapat menghasilkan lapangan pekerjaan baru, menaikkan penghasilan warga setempat, dan merintis ekonomi jangka panjang.
Pada bulan Ramadan kali ini, bisnis yang dijalankan oleh Neng Resti bukan saja memberikan keberkahan untuk dia dan familiannya, namun juga telah menguntungkan orang-orang di lingkungan setempat.
Cerita tentang Ciput Resti mengandung berbagai pelajaran bermakna yang dapat kita ambil, di antaranya adalah:
1. Gairah serta Ketekunan
Resti menunjukkan bahwa melalui ketekunan dan perjuangan gigih, impian dapat direalisasikan. Dia merintis bisnisnya secara kecil-kecilan dan akhirnya mampu mengubahnya menjadi sebuah usaha yang memberikan manfaat kepada banyak pihak.
2. Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Upaya yang dilakukan oleh Resti memiliki efek menguntungkan pada perekonomian kampung halamannya. Dia membangun kesempatan pekerjaan baru untuk para penjahit setempat serta memberikan jalan kepada wanita-wanita dalam keluarga untuk menambah pendapatan mereka.
3. Inovasi dan Kreativitas
Neng Resti terus menerus melakukan perubahan dan peningkatan pada pembuatan ciput agar tetap bermutu serta sejalan dengan perkembangan pasarnya. Dia enggan ragu untuk merintis jalan baru dan memperbaiki hasil produksinya.
4. Dukungan Keluarga
Cerita tentang Neng Resti menggambarkan betapa vitalnya dukungan dari keluarga untuk merintis sebuah bisnis. Sang suami, Abud, memiliki peranan yang signifikan dalam mendukung perkembangan usaha Neng Resti, khususnya di bidang pemasaran daring.
5. Pemanfaatan Teknologi
Resti mampu mengambil keuntungan dari perkembangan teknologi, khususnya dalam hal pemasaran daring, sehingga dia dapat meningkatkan luas pasarnya. Hal ini membuktikan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menengah pun memiliki potensi untuk meraih kesuksesan melalui penggunaan teknologi.
6. Kepedulian Sosial
Resti tak sekadar berfokus pada untung pribadi, melainkan juga prihatin dengan kesejahteraan lingkungan sekelilingnya. Dia menginginkan bisnisnya dapat membawa manfaat kepada banyak orang lain.
7. Ketekunan serta Tidak Mudah Berhenti
Neng Resti adalah orang yang tekun dan tidak mudah putus asa. Peningkatan permintaan yang begitu besar selama bulan Ramadan menjadi bukti nyata bahwa hasil akhir tak akan membohongi kerja keras.
Cerita tentang Ciput Neng Resti menginspirasi kita semua, khususnya mereka yang terlibat dalam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar tetap termotivasi, kreatif, dan berperan serta demi kemajuan komunitas.
blog competition
ramadan bercerita 2025
Ramadan menceritakan 2025 hari ke-17
