Dewan Ekonomi Nasional Bongkar Alasan Pasar Saham Indonesia Anjlok

Dewan Ekonomi Nasional menyoroti faktor-faktor yang menjadi alasan penurunan indeks pasar saham di Indonesia atau dikenal sebagai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada hari Selasa tanggal 18 Maret, IHSG jatuh sebesar 7%, sampai-sampai bursa harus ditangguhkan sementara oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).

Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Mari Elka Pangestu menyebutkan bahwa walaupun kondisi dasar-dasar perekonomian pada umumnya cukup stabil, namun sebenarnya masih terdapat beberapa ketidakpastian yang berkembang di kalangan pasar.

Ia mencatat bahwa hal ini disebabkan olehperlambatan dalampertumbuhanekonomiyang di tandai denganimpormenurun,dandepósitojuga berkurang.

“Beberapa tanda terlihat. Ada ketakutan tentang perlambatan ekspansi ekonomi. Oleh karena itu, saran utama adalah cara untuk mempertahankan perkembangan tersebut, dengan penyesuaian alokasi dana yang telah dibuat ini perlu secara nyata mendukung percepatan kemajuan,” jelas Mari di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/3).

Akhirnya, pengeluaran pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.


Selanjutnya, menurut pendapatnya, penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin mungkin dipicu oleh ketidakpastian terkait dengan penghasilan pajak yang berkurang serta keresahan tentang disiplin fiskal.

“Tetapi saya kira Presiden telah sering menyatakan kesediaan beliau dalam memelihara disiplin fiskal. Oleh karena itu, hal ini harus dikemukakan sekali lagi sebagai kali terakhir tentang tata kelola yang berkaitan dengan Badan Usaha Milik Negara,” tambahnya.

Menurutnya lagi, jika pemerintah menerangkan keadaan sebenarnya kepada orang ramai, situasinya boleh menjadi lebih terkawal.

“Sebagai contoh tentang danantara. Ini berarti semuanya akan menerapkan manajemen profesional serta menggunakan transparansi dan tata kelola yang benar. Oleh karena itu, menurut pendapat saya, sebaiknya hal tersebut dijelaskan secara mendetail,” ungkapnya.

Mari juga menyangkal berita tentang pandangan masyarakat bahwa pemerintah condong mendukung pasar, menurut pendapatnya hal itu tidak ada hubungannya dengan penurunan indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Namun, disebabkan oleh ketidaktahuan akan informasi yang menciptakan rasa tidak pasti. “Oleh karena itu bagi kami, ini lebih tentang cara menjelaskan berbagai masalah yang menjadi kekhawatiran mereka dengan lebih jernih,” paparnya.