,
Jakarta
Paling tidak 28 jiwa meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Myanmar
dan tiga orang di
Thailand
, sedangkan 81 orang lainnya tetap menghilang setelah bangunan bertingkat tinggi di Bangkok roboh karena guncangan gempa dengan kekuatan 7,7 skala Richter yang pusatnya ada di daerah Sagaing, Myanmar, pada hari Jumat tanggal 28 Maret 2025.
Getaran awal diikuti oleh gempa susulan dengan kekuatan 6,4 skala Richter 12 menit setelahnya, demikian melaporkan US Geological Survey sebagaimana dikutip.
Anadolu
.
Di Bangkok, seorang meninggal dunia dan 43 lainnya terperangkap di dalam bangunan berlantai banyak yang belum rampat pembangunannya di daerah Chatuchak, demikian dilaporkan.
Thai PBS
.
Di Myanmar, sebuah vihara di Kota Taungoo pun roboh, mengakibatkan kelima anak pemulang menjadi korban meninggal dunia, sesuai dengan laporannya.
Eleven Media Group
.
Paling tidak dua puluh jiwa tewas ketika gempa bumi terjadi di Masjid Shwe Pho Shing area Mandalay selama shalat Jumat, seperti yang diberitakan.
Khit Thit Media
.
“Mushalla tersebut roboh ketika kami tengah shalat. Sekitar tiga musholla hancur lebur. Beberapa orang tertimbun di bawah reruntuhan. Sampai sekarang, paling tidak dua puluh jiwa sudah meninggal dunia, dan angka korban dapat naik lagi. Mushola Shwe Pho Shing pun ikut rubuh,” jelas salah satu pekerja tim pengebumi.
Usaha penyelamatan untuk para korban yang tetap tertimpa bangunan terus diupayakan.
Di samping itu, Jembatan Ava yang memiliki sejarah panjang di Mandalay dikabarkan telah roboh karena guncangan gempa bumi, dan Istana Mandalay pun turut menderita kerusakan.
Saluran televisi pemerintah
MRTV,
Melalui saluran Telegram-nya, dikutip pernyataan dari Dewan Administrasi Negara yang menyebutkan bahwa Komite Nasional untuk Menangani Bencana sudah menerapkan kondisi keadaan darurat di daerah-daerah yang terpengaruh oleh guncangan gempa, seperti Sagaing, Mandalay, Magway, bagian Timur Laut Negara Bagian Shan, Naypyidaw, serta Bago.
Di Thailand, pihak berwenang juga mengumumkan keadaan darurat di Bangkok karena gempa bumi tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh ThaiPBS.
PBS News
.
Tiga individu meninggal dunia dan 81 orang lainnya terperangkap dalam suatu bangunan multilantai yang tengah dikonstruksi di kawasan Chauchak, Bangkok, menurut laporan surat kabar tersebut.
The Nation
melaporkan.
Deputi Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai, ketika melakukan kunjungan ke tempat pembangunan gedung tersebut, menyatakan bahwa guncangan gempa seperti itu tidak pernah terjadi sebelumnya di Bangkok selama seratus tahun terakhir, sesuai laporan dari media setempatan.
Bursa Efek di Thailand menangguhkan transaksi akibat guncangan gempa bumi, demikian dilaporkan.
Thai Enquirer
.
Pada saat bersamaan, Ketua Junta Myanmar Min Aung Hlaing melakukan kunjungan ke area yang terdampak gempa di sekitar Wilayah Dewan Naypyidaw guna mengevaluasi kerusakan akibat guncangan tersebut.
MRTV
melaporkan.
Pemimpin tersebut meminta agar penghuni bangunan-bangunan robohan yang tertimpa dievakuasi lebih dulu dan menekankan tindakan-tindakan tambahan. Ia dikabarkan berencana untuk tetap mengunjungi area-area hancur lainnya dalam negeri ini.
Rumah sakit utama di ibukota Naypyidaw dikabarkan juga menerima sejumlah besar korban.
Telah diberitakan bahwa korban luka saat ini dirawat di beberapa rumah sakit umum seperti di Wilayah Sagaing, Wilayah Mandalay, serta Area Dewan Naypyidaw. Selain itu, disebutkan pula adanya permintaan mendesak akan sumbangan darah.
Sejumlah bangunan kantor pemerintah, termasuk Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Tenaga Kerja, dikabarkan roboh.
Seluruh pegawai menara kendali penerbangan di wilayah tersebut diberitakan meninggal dunia karena guncangan gempa.
Gempa tersebut terasa sampai ke provinsi Yunnan, China. Menurut laporan media, dua individu mengalami cedera ringan dan ditempatkan dalam perawatan medis di Rumah Sakit Kota Ruili, Yunnan pasca getaran tersebut.
ShanghaiEye
.
Kejadian kedua guncangan bumi, dengan kedalaman 10 kilometer, mengganggu layanan telepon seluler.
