Jejak Karier Mat Solar, dari Teater Betawi yang Getol Kritik Orde Baru hingga Melejit Lewat Sitkom Bajaj Bajuri



– Kabar meninggalnya aktor sekaligus komedian Mat Solar membawa kesedihan bagi industri hiburan Indonesia. Mat Solar meninggal dunia pada Senin (17/3/2025) setelah 8 tahun berjuang dengan penyakit stroke.

Berita duka ini pertama kali diumumkan oleh Rieke Diah Pitaloka melalui akun Instagram miliknya.


“Berita duka cita Telah berpulang Bapak Nasrullah alias Mat Solar alias Bajuri Senin, 17 Maret 2025 Pukul 22.30 WIB di RS Pondok Indah,”

tulis Rieke seperti yang dikutip okeh , Selasa ( 18/3/2025).

Dalam keterangan lebih lanjut, Rieke menuliskan jika Mat Solar dibawa ke rumah duka di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Jenazah Mat Solar akan dimakam pada Selasa (18/3/2025).


“Pemakaman Selasa, 18 Maret 2025 Pukul 09.00/10.00WIB di TPU haji Daiman, Cimanggis Ciputat.”


“Mohon dimaafkan semua kesalahan almarhum. Alfatihah. Abang, maafin Oneng belum bisa perjuangin hak Abang,”

tulis Rieke.

Kabar duka ini langsung menuai banyak reaksi sedih dari publik. Bagaimana tidak, Mat Solar semasa hidup dikenal sebagai aktor yang lucu dan digemari penonton. Jejak kariernya pun tak main-main.


Perjalanan Karier Mat Solar

Nasrullah atau yang lebih dikenal dengan nama Mat Solar, memulai kariernya di dunia hiburan sejak duduk di bangku kelas II SMP. Mengutip Banjarmasin Post, nama ‘Mat Solar’ sendiri didapatkan dari perannya sebagai tokoh utama dalam Teater Mama, sebuah teater komedi Betawi yang sering tampil di TVRI pada 1978–1982.

Teater Mama awalnya hanya menjadi tempat berkumpulnya para remaja yang tampil dalam acara tujuh belasan di kampung atau sekolah-sekolah. Namun seiring waktu, teater ini berkembang menjadi salah satu teater yang cukup berani, terutama karena kerap menyuarakan kritik terhadap pemerintahan Orde Baru.

Sayangnya, setelah sempat vakum beberapa tahun dari TVRI, upaya menghidupkan kembali Teater Mama pada tahun 1990 tidak mendapatkan sambutan yang cukup baik sehingga program tersebut dihentikan.

Di luar dunia teater, Mat Solar juga merambah industri film. Pada 1982, ia bermain dalam film Dongkrak Antik bersama Warkop DKI.

Setahun kemudian, ia kembali berakting dalam Dilihat Boleh Dipegang Jangan (1983). Pada 1984, ia berperan dalam film Di Luar Batas yang juga dibintangi oleh Eva Arnaz.

Tak hanya aktif di dunia akting, Mat Solar juga memiliki pengalaman di industri radio. Ia pernah menjabat sebagai Manajer Kreatif Radio SK (1986–1988), kemudian menjadi Manajer Produksi Bens Radio hingga 1990, dan terakhir menjabat sebagai Kepala Studio Radio CBB hingga 1992.

Kemudian, pada tahun 2000-an nama Mat Solar mendadak melejit lewat karakter Bang Juri di sitkom ‘Bajaj Bajuri’. Tingkahnya yang kocak dan ceplas-ceplos membuatnya amat digemari.

Dengan lebih dari 1.500 episode, wajah Mat Solar menghiasi layar kaca kala itu. Ia juga beradu akting dengan Nani Wijaya sebagai Emak dan juga Fanny Fadilah berperan sebagai Ucup yang senang mengenakan baju jersey bola.

Mengutip Tribun Priangan, pada tahun 2012 Mat Solar kembali bersinar lewat sinetron populer Tukang Bubur Naik Haji sebagai Haji Sulam. Di sinetron itu, ia kembali beradu akting dengan Nani Wijaya.

Gaya aktingnya yang natural dan kemampuannya menghadirkan humor khas membuatnya begitu disukai penonton.

Dengan perjalanan karier yang begitu panjang dan beragam, Mat Solar telah memberikan kontribusi besar bagi dunia hiburan Indonesia, baik melalui teater, film, maupun radio. Kini sosoknya telah tiada, namun karya Mat Solar akan terus dikenang.

(*)