Kapolda Ungkap Adanya Saksi yang Melihat Oknum TNI Bawa Senjata API Berlaras Panjang

Kepala Kepolisian Daerah Lampung, Irjen Pol Helmut Santika, sudah mengecek beberapa orang saksi terkait dengan insiden tembakan tiga petugas kepolisian yang sedang menyergap arena sabungan ayam di Way Kanan, Lampung. Informasi ini ditarik dari sumber tersebut.

Antara,

Helmy menyebutkan bahwa seorang saksi bernama Z telah melihat anggota TNI yang tidak sah memegang senjata api berlaras panjang di tempat kejadian.

“Di sini, ia menyadari bahwa individu tersebut berada di lokasi kejadian peristiwa (LKPP), dan mengamati anggota TNI memegang senjata api yang tersembunyi di pinggang serta memiliki laras panjang,” katanya saat berbicara di Mapolda Lampung pada hari Rabu (19/3).

Sejak saat itu pula dia sudah diamankan dan dijadikan tersangka.

“Sejumlah individu ditahan sebagai saksi serta tersangka Z dalam insiden tersebut,” ujar Helmy.

Namun, kepolisian tetap dalam proses pencarian beberapa individu lainnya yaitu I, P, L, R, serta IW. Mereka merupakan kawan-kawan dari Z yang memberitahu tempat perjudian laga ayam tersebut.

Di tempat perkelahian ayam tersebut, petugas kepolisian menyita sejumlah barang bukti yang meliputi uang serta unggas.

“Barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 21 juta serta perlengkapan dari arena tersebut, seperti ayam dan sebagainya yang digunakan dalam aktivitas perjudian, telah disita oleh tim. Selanjutnya, karena ada insiden penembakan, total 14 saksi dimintai keteranga mengenai kejadian ini,” ungkapnya.

Selama ini, 13 personel dari Polres Way Kanan serta Polsek Negara Batin sudah menjalani pemeriksaan berkaitan dengan kejadian tersebut.

Pada kejadian tersebut, tiga petugas dari Polres Way Kanan Lampung meninggal dunia ketika sedang melakukan operasi penggrebekan perjudian laga ayam di desa Karang Manik, distrik Negara Batin, kabupaten Way Kanan pada hari Senin tanggal 17 Maret sekitar pukul 16:50 waktu setempat. Ketiganya diserang dengan tembakan yang menimpa bagian kepala mereka, dilakukan oleh salah satu personel TNI.

Yang meninggal dunia adalah AKP Lusiyanto sebagai Kepala Polsek, serta dua anggota kepolisian yaitu Aipda Petrus dan Bripka Ghalib. Tersangka saat ini telah diamankan di Denpom Lampung.