Marsal Masita, Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), mengkonfirmasi bahwa PSSI sudah mentransfer 3000 tiket alokasi Bahrain ke pendukung Timnas Indonesia lantaran tak ada pembeli.
Marsal Masita sebelumnya menyatakan bahwa tidak terdapat satupun pendukung dari Bahrain yang telah memesan tiket pertandingan lawatan tim nasional mereka ke Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta.
Meskipun PSSI telah mengalokasikan 3000 lembar tiket untuk para pendukung Bahrain, ternyata tidak ada satupun yang terjual sebelum batas waktunya.
Seperti tidak ingin merugi, PSSI selanjutnya memindahkan semua tiket yang seharusnya menjadi hak pendukung Bahrain bagi masyarakat luas dan para penggemar tim nasional Indonesia.
Marsal Masita mengatakan bahwa PSSI tidak dapat menunda lebih lanjut, terlebih dengan adanya batas waktu yang mendesak, sehingga jumlah tiket itu harus dipindahkan apakah pun hasilnya.
Dia pun kagum kenapa para pendukung Bahrain tak ada yang membeli tiket meski PSSI telah menyiapkan proses pembelian secara resmi.
“Tepatnya kami memiliki slot sebanyak 3000 tiket untuk mereka, namun hingga batas waktu terakhir mereka tak juga mengambil satupun,” ungkap Marsal Masita.
Maka kita tidak boleh mengulur waktu dan perlu mematuhi tenggat waktu yang telah ditentukan. Oleh karena itu, kami akan mentransfer quota tiket ini dan sudah melakukan penjualan.
by the way
.”
“Sudah mencakup apa yang kami sampaikan sebelumnya, kami telah memberi peluang, namun hingga batas waktunya pun tidak diambil oleh mereka,” tambahnya.
Selanjutnya, Marsal Masita menyatakan bahwa mereka tidak dapat menjamin pasti apabila para pendukung Bahrain nantinya sama sekali tidak akan datang ke SUGBK.
Ini mengundang keraguan tentang kemungkinan adanya perantara tiket, apabila pada akhirnya terdapat penonton asal Bahrain yang berada di Gelora Bung Karno, Senayan.
Namun Marsal Masita tidak peduli dengan para pendukung Bahrain, dia hanya ingin menunjukkan performa terbaiknya ketika menyambut tim lawan dari Indonesia.
Termasuk wakil dari AFC dan FIFA yang dikatakan turun langsung untuk mengawasi laga antara Tim Nasional Indonesia kontra Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
“Mungkin saja mereka memasuki dengan cara resmi yang telah kami siapkan khusus bagi orang-orang tertentu yang secara jelas tidak akan mengambil kesempatan ini,” tambah Marsel Masita.
Kami ingin mencoba menjadi tuan rumah yang baik, sebab pak ketua umum menyebutkan pula bahwa akan ada kedatangan delegasi dari FIFA dan AFC.
Kami ingin menjadi tuan rumah yang baik, memastikan pertandingannya nyaman, aman, dan teratur,
hopefully
bisa menang,” imbuhnya.
Sebelumnya, Bahrain telah giat menuntut agar lokasi pertandingan dipindahkan dari Jakarta ke sebuah tempat netral untuk menghadapi Timnas Indonesia.
Alasannya adalah serangan siber yang dilancarkan oleh warga internet Indonesia ke Bahrain setelah adanya perselisihan dengan wasit dari Oman pada pertandingan perdana antara kedua tim di Rifa.
Pertandingan antara Tim Nasional Indonesia dan Bahrain akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada hari Selasa, 25 Maret 2025.
Hasil laga ini sangat berpengaruh dalam memutuskan masa depan timnas Garuda di babak kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun sebelumnya, pasukan yang dilatih oleh Patrick Kluivert akan berkunjung terlebih dahulu ke Sydney untuk bermain melawan Australia pada hari Kamis (20/3/2025).
Para pendukung Tanah Air juga sangat bergairah menonton pertandingan tim nasional Indonesia yang dikendalikan oleh sang pelatihany new dari Belanda tersebut.
Apabila berhasil memenangkan kedua laga tersebut, peluang tim nasional Indonesia untuk tampil di Piala Dunia 2026 akan menjadi lebih terwujudkan.
