Kesadaran Pentingnya Ke hati-hatian: Pengalaman Berharga dari Marquez dan Adiknya Pasca Jatuh


SUDUTBOGORAlex Marquez dari tim BK8 Gresini Racing menceritakan tentang saat-saat menjelang kecelakaan yang menimpa saudaranya, Marc Marquez, dalam perlombaan seri ketiga MotoGP di Amerika Serikat tahun 2025.

Alex Marquez menyatakan bahwa proses perlombaan cukup sulit dikarenakan permukaan trek nampak masih belum total kering pada saat lomba hari Minggu (30/3/2025) lalu.

Sebab itu, jalannya sirkuit pernah ditutupi oleh hujan lebat kurang lebih satu jam sebelum acara perlombaan kelas MotoGP berlangsung di Circuit of The Americas, Austin, Amerika Serikat.

Kesibukan pun pernah terjadi tepat di depan awal perlombaan akibar ketidakpastian pebalap tentang memilih antara ban basah atau ban kering.

Marc Marquez menjadi pelopor sebagai pembalap pertama yang bergegas menuju pit guna mendapatkan sepeda motor pengganti dengan ban tersebut.
slick.

Pilihan Marc sangat pas, sebab hujan sudah berhenti dan tidak membasahi trek lagi. Karena jumlah peserta balapan begitu besar, Race Direction pun harus mengundurkan waktu mulainya perlombaan.

Marc melakoni lomba dengan lancar dan akhirnya berada di posisi terdepan dengan selisih yang cukup aman.

Tiga kali berturut-turut Marc berhasil mendapatkan catatan waktu tercepat. Tetapi, nasib sial menimpa dirinya ketika jatuh di tikungan ke empat.

Kejatuhan Marc terjadi setelah ia menabrak bagian dalam kerb, yaitu tepi lintasan yang umumnya ditandai dengan garis merah putih di atasnya.

Seperti dilansir dari
Corsedimoto.com
, Alex menyebut bahwa apa yang dihadapi Marc membuat dirinya menjadi lebih waspada. Terlebih, sebelum peristiwa itu terjadi, dia nyaris mengalami hal yang sama.

“Sebelum insiden Marc, saya merasa beruntun bisa berada tepat di belakang Pecco di tikungan 10 dan menghadapi situasi yang menantang ketika hampir kehilangan kendali pada bagian depan,” jelas Alex.

Saat melihat Marc jatuh, saya pikir kepada diri sendiri bahwa saya perlu sungguh-sungguh waspada.

“Saya merasa tak nyaman. Yang saya inginkan hanyalah mengawasi Diggia (Fabio Di Giannantonio), dan itu yang kuperbuat,” katanya.

Akhirnya Alex memutuskan untuk bersikap lebih hati-hati usai kecelakaan Marquez.

Lebih baik dari pada mengejar Bagnaia demi meraih kemenangannya yang pertama di kelas para elit, juara dunia sebanyak dua kali tersebut lebih suka menjaga posisinya sebagai runner-up.

Hasil tersebut menjadikan Juara Moto2 tahun 2019 ini sementara unggul di pucuk klasemen dengan perbedaan satu poin dari Marc.

Alex sangat konsisten dalam meraih posisi kedua dari awal seri Sprint di Thailand sampai balapan GP terakhir di Amerika.

“Tidak terbayangkan betapa suksesnya pencapaian kami pada babak awal Kejuaraan Dunia dan saat ini kita unggul di puncak klasemen,” ujarnya.

Sudah jelas kita ada di tim pelanggan untuk motor 2024 dan nanti pembalap pabrikan bakal hadir dengan opsi yang tak sama.

“Tetapi kami berusaha untuk mencapai seluruh potensi dari paket kami dan itulah yang sedang kami kerjakan. Kami juga perlu mengakhiri perlombaan, hal ini tak kalah pentingnya,” jelas Alex.