SUDUTBOGOR.CO
– Untuk beberapa pihak, keberhasilan kerap diasosiasikan dengan adanya jaringan hubungan serta dukungan dari masyarakat sekitar. Akan tetapi, tak seluruhnya mereka yang berhasil mempunyai ikatan persahabatan yang kuat.
Sebagian orang malah merasa lebih senang bila menghabiskan hidup dengan sedikit interaksi sosial yang berarti, hal ini disebabkan oleh ciri khas diri mereka sendiri yang menciptakan pola hidup tertentu.
Sebagaimana diambil dari geediting.com, berikut ini merupakan sembilan sikap umum yang dapat diamati pada individu-individu berhasil namun kurang memiliki pergaulan luas.
Tiap tindakan tersebut menggambarkan bahwa mereka hidup dengan gaya yang tak biasa dibanding mayoritas orang, terutama bila artinya harus lebih sering sendirian.
- Mereka Menghargai Kesendirian
Penduduk tersebut merasakan ketenangan saat berada seorang diri. Untuk mereka, momen tanpa ada orang lain merupakan peluang untuk introspeksi, memperbaiki efisiensi kerja, atau mungkin hanya sebagai waktu istirahat dan pengisian tenaga.
Kesepian bukan hal yang perlu ditolak, malah itu adalah suasana yang mendorong kreativitas dan pertimbangan lebih dalam.
Sebagai contoh, seorang penulis yang berhasil bisa jadi akan menetap selama ber jam – jam di kantor mereka, disertai dengan inspirasi dalam pikiran mereka.
Untuk mereka, menyisihkan waktu sosial bukannya sebuah kerugian, tetapi justru suatu bentuk investasi dalam mewujudkan tujuan hidupnya sendiri.
- Mereka Sangat Fokus
Ketekunan merupakan salah satu karakteristik unggul yang memisahkan mereka dari sebagian besar individu lainnya. Mereka mampu mengabaikan hambatan luar dan fokus sepenuh hati terhadap sasaran yang diinginkan.
Misalnya saja, wirausahawan yang merintis usaha dari awal biasanya lebih memilih untuk melewatkan undangan perayaan atau acara berkumpul dengan teman-temannya agar bisa fokus pada penyelesaian projek mereka.
Konsentrasi yang kuat ini membuat mereka tak selalu memiliki kesempatan atau tenaga untuk menciptakan ikatan sosial yang erat.
- Mereka Menyukai Kehilangan Kenyamannya
Orang-orang berhasil yang kurang beruntung dalam hal persahabatan umumnya mampu menolerir kondisi-kondisi yang tak menyenangkan dengan lebih baik.
Mereka menyadari bahwa perkembangan yang sesungguhnya biasanya berasal dari menemui hambatan atau ketidaknyamanan.
Sebagai contoh, atlet profesional yang menjalani latihan dengan beban fisik dan mental yang sangat tinggi mungkin tidak mempunyai kesempatan untuk bergaul secara aktif.
Tetapi, mereka mengerti bahwa rasa tidak nyaman tersebut merupakan biaya yang perlu dipertanggungjawabkan demi mencapai keberhasilan.
- Mereka Menetapkan Tstandar yang Luar Biasa
Orang tersebut mensetting standar tinggi, baik bagi dirinya sendiri ataupun bagi pihak lain. Sehingga, tak jarang dia kesulitan mencari individu yang mempunyai pandangan atau cara berpikir yang sama.
Ini mengakibatkan mereka menjadi lebih teliti saat membina ikatan persahabatan. Mereka cenderung lebih baik tidak punya sahabat sama sekali dibanding harus terlibat dalam pertemanan yang dangkal atau tak berarti.
- Mereka Mandiri
Kemandirian merupakan salah satu prinsip utama yang sangat dipegang teguh oleh mereka. Mereka yakin bahwa ketergantungan berlebih pada orang lain bisa mencegah pencapaian seluruh potensinya.
Misalnya, seorang pionir dalam bidang teknologi cenderung lebih suka mengatasi tantangan secara mandiri dibandingkan dengan mencari dukungan dari orang lain, karena dia berpikir bahwa bekerja solo jauh lebih produktif.
- Mereka Menyukuri Hubungan yang Berarti
Walaupun tampak kurang mempunyai banyak sahabat, itu bukan berarti mereka tak perduli pada relasi sedikit pun. Malah, mereka jauh lebih menyetujui ikatan yang dalam dan bernilai dibanding hanya punya banyak koneksi dangkal.
Hanya beberapa orang saja yang dapat melihat sisi sebenarnya dari dirinya karena sangat dipilih. Meskipun tampaknya cincin pertemanan mereka kecil, namun amat mendalam dan berharga dalam hal perasaan.
- Mereka Menyegani Waktu Lebih dari Apa Pun
Untuk mereka, waktu merupakan harta yang sangat berarti. Mereka enggan membuangnya pada sesuatu-sesuatu yang tak menambah manfaat.
Bisa jadi alasannya adalah karena mereka kerap kali tidak hadir dalam acara sosial maupun pertemuan-pertemuan informal tersebut.
Lebih cenderung mereka membagi waktunya untuk hal-hal yang mensupport sasarannya dalam jangka masa depan.
- Mereka Terus Berkembang
Orang-orang sukses yang kurang beruntung dalam hal persahabatan biasanya mempunyai motivasi besar untuk tetap melanjutkan proses pembelajaran serta perkembangan diri. Mereka selalu ingin menambah pengetahuan dan merasakan pengalaman-pengalaman baru guna mengoptimalkan kehidupannya.
Misalnya, seorang peneliti mungkin cenderung memilih untuk ikut serta dalam konferensi global atau membaca literatur saintifik dibandingkan berinteraksi sosial. Mereka menjadikan pertumbuhan diri sebagai fokus terpenting.
- Mereka Memiliki Motivasi Intrinsik
Mereka termotivasi oleh hal-hal yang ada di dalam dirinya masing-masing, bukannya karena pujian atau penegasan dari luar. Mereka tak mengharapkan apresiasi dari orang lain agar merasa senang atas prestasi yang dicapai.
Ini membuat mereka bisa tetap melangkah maju meski tak ada yang di sekelilingnya memberikan dukungan atau pemahaman tentang visinya.
Keyakinan diri itu memberikan mereka tenaga agar bisa bertahan walaupun harus melangkah sendirian.
pri/jawapos.com
)