Tim Nasional Indonesia akan bertemu dengan Tim Nasional Australia dalam pertandingan grup C babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 di wilayah Asia.
Pertandingan antara kedua tim akan dilangsungkan di Stadion Sepak Bola Sydney, Australia pada hari Kamis (20/3/2025) pukul sore waktu WIB.
Setelah mengikuti keenam laga tersebut, Jepang memimpin perolehan poin dengan selisih sembilan angka dari Australia di grup C.
Hanya ada satu titik yang membedakan antara Socceroos di peringkat kedua dengan China yang berada di urutan buncit.
Dengan adanya dua slot otomatis tersebut, salah satunya kemungkinan besar akan diambil oleh pemenang peringkat pertama.
Ini berarti bahwa akan ada persaingan ketat antara lima tim demi merebut satu tempat yang masih tersedia secara otomatis.
Pertandingan antara Australia melawan Indonesia merupakan salah satu laga penting yang dapat mempengaruhi akhir dari kompetisi tersebut.
Dalam daftar peringkat FIFA, Australia memiliki jarak yang cukup lebar dari Indonesia sebanyak 101 posisi.
Akan tetapi, selisih peringkat tersebut tidak menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih rendah versi media dari Inggris, The Guardian.
Berdasarkan laporan The Guardian, adanya sejumlah besar pemain dari Eropa memberikan keyakinan kepada Indonesia dan menghilangkan rasa khawatir mereka.
Ternyata, Indonesia mempunyai jumlah pemain bermain di Eropa yang melebihi negara tuan rumah dalam pertandingan tersebut.
“Beginilah kebenarannya,” tulis The Guardian.
Tiada ketakutan, tiada perasaan terintimidasi atau khawatir akan konflik fisik.
“Indonesia memiliki pengalaman yang setara dengan negara tuan rumah di Eropa,” katanya.
The Guardian memandang Indonesia sebagai pesaing utama Australia dalam perebutan tempat di Piala Dunia 2026.
Bagi Australia, kekalahannya di tanah sendiri atas tim Indonesia bakal sangat mengecewakan.
Akan tetapi paling tidak hal tersebut mengindikasikan bahwa kedua negara jiran itu mampu beradu ketat demi mencapai pencapaian yang lebih baik lagi.
Alih-alih menatap negeri yang terletak jauh di sisi lain samudera yang lebar, akan ada sebuah negara tepat menghadapi Laut Timor.
“Acuhkan Jepang, sekarang Indonesia mesti jadi saingan utama Australia di Asia,” demikian tertulis dalam artikel The Guardian.
Di luar tim nasional, The Guardian juga mengangkat niat PSSI untuk mulai melakukan perbaikan.
Mulai dari membersihkan praktik kotor di internal organisasi hingga menggalakkan program naturalisasi.
Pelaksanaan program naturalisasi skala besar terus berlanjut tanpa indikasi penurunan, karena banyaknya pemain yang masih mengunjungi kedutaan besar Indonesia di Benua Eropa hampir setiap bulannya.
PSSI sepertinya mulai meningkatkan kualitas diri usai bertahun-tahun terjebak dalam pengelolaan yang buruk, praktik suap-menyuap, serta intervensi dari dunia politik, sehingga bakal berubah menjadi mitra yang lebih bisa dipercaya.
“Australia perlu mengamati Indonesia sebanyak mungkin untuk mencari pemain, mitra, serta menjadi jalan masuk bagi partisipasi yang lebih luas di ASEAN,” tambah The Guardian.
