Inilah ungkapan kesedihan putra Mat Solar.
Dia menangis sendirian tanpa kehadiran sang ayah sebelum menghembus nafas terakhir di dunia.
Berita sedih muncul tentang sosok seniornya, Nasrullah alias Mat Solat, yang telah tiada pada tanggal 17 Maret 2025 pukul 22:30 WIB.
Gempa di Pinangsori Dampaknya Terjadi di Tapanuli Utara dengan Jalanan Roboh dan Pohon Tumbang
Kesedihan yang dalam dialami oleh anak laki-laki dari almarhum Mat Solar, Haidir Rashid.
Di akun Instagram-nya sendiri, lelaki yang biasa dipanggil Popon merasa sangat terpukul dengan pergiannya sang bapak.
Popon meratapi pergi sang bapak secara abadi, rasa sedihnya semakin memuncak saat ia tak bisa hadir pada detik-detik terakhir sang ayah menghembus napas terakhir.
Air mata Popon mengalir deras ketika dia berada di jalan menuju rumah sakit setelah mendengar kematian bapaknya.
Ramadhan yang Dipenuhi Berkah, Kapolres Pematangsiantar Membagi Kebersamaan Bersama Anak Yatim
“Allah mengapa Bapak meninggal saat bukan waktu yang pas ketika saya berada diluar,” demikian tertulis dalam kutipan Popon dari akun Instagram @haidarrsyd pada hari Selasa, 18 Maret 2025.
Bukan hanya itu saja, Popon belum juga berkesempatan untuk menuturkan pesan pamungkasnya kepada sang bapa tersebut saat dibawa ke rumah sakit.
Popon merasa sangat terpukul oleh kepergian sang ayah yang selama ini dirawat karena dampak strok sejak tahun 2017.
“Allah, aku tidak punya kesempatan bicara lagi dengan bapaku yang terakhir itu,” ungkapnya.
Dia tetap optimis bahwa bapaknya dapat bangkit untuk menyadarkan diri dan menjalani kehidupan bersama lagi.
“Bangunkan diri Anda, Ayah,” kata Popon sembari menangis dan mengusap jasad Mat Solar.
Mat Solar pernah menderita penyakit strok sejak tahun 2017 lalu dan hal itu menyebabkan hidupnya berubah dengan cepat.
Sejak 2017, keadaan kesehetannya terus memburuk sampai pada titik dimana hampir semua aktifitasnya hanya bisa dia lakukan sambil berbaring di ranjang.
Permintaan Terakhir
Mat Solar telah wafat pada Senin (17/3/2025).
Permintaannya yang terakhir tentang hak-haknya belum juga direalisasikan.
Sebagaimana diketahui sebelum ia meninggalkan dunia, Mat Solar mengeluh karena tidak mendapatkan kompensasi setelah tanahnya diambil untuk pembangunan jalannya toll.
Profiling AKBP Veronica Yulis Prihayati, Istri Mantan Komandan Utama TNI yang Sekarang Menjadi Kepala Polisi Resor Salatiga
Politisi serta aktor dari acara komedi situasi “Bajaj Bajuri”, Rieke Diah Pitaloka tetap berupaya untuk mendapatkan kembali hak Mat Solar.
Tetapi dalam pertempuran pemeran Oneng tersebut, Mat Solar pun meninggal.
Rieke Diah Pitaloka serta Mat Solar menjadi pemeran utama dalam sinetron komedi Bajaj Bajuri yang ditayangkan mulai tahun 2002, di mana Rieke memerankan peran Oneng dan Mat Solar memerankan karakter Bang Juri.
Rieke Diah Pitaloka mengekspresikan kesedihanannya terhadap kematian Mat Solar melalui Instagram.
“Mohon ampun bagi segala kesalahan almarhum.” Demikian tertulis dalam kutipan yang disampaikan Rieke Diah Pitaloka pada Selasa (18/3/2025) dini hari. “Alfatihah,” tambahnya.
“Kakak, mohon maafkan Oneng karena belum dapat memperjuangkan hak Kakak,” katanya.
Mat Solar dinyatakan meninggal dunia di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada hari Senin tanggal 17 Maret 2025 pukul 22:30 WIB.
KONTEN ISI PETUNJUK Wasiat Aipda AES Yang Jasadnya Ditemukan Di Tebing Curam, Pernah Melakukan Panggilan Video Ke rekannya
Sebelum ia meninggalkan dunia, Mat Solar menghadapi kendala. Tanah yang menjadi miliknya tersebut sedang dalam perselisihan.
Rieke mengatakan bahwa Mat Solar belum memperoleh hak-haknya ketika tanahnya dirampungkan untuk proyek Jalan Bebas Hambatan Serpong-Cinere.
“Surat Untuk Bang Juri. Tanah kakak (1.313 m²) yang digunakan oleh pemerintah untuk membangun Toll Serpong Cinere belum diselesaikan hingga tahun 2019. Saat pertemuan Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Sukur, Oneng menuntut hutang kepada Kakak,” demikian tertulis dalam unggahan Rieke Diah Pitaloka di Instagram.
Oneng mengatakan bahwa jika tidak ada penentuan konsinyasi (PT. Cinere Serpong Jaya, anak perusahaan dari Jasa Marga dan Kementerian PUPR) pada tanggal 16 Desember 2019, hal seperti ini tidak akan terjadi, demikian menurutnya.
Menurut pernyataan resminya, Mat Solar berhak memperoleh kompensasi untuk lahan sebesar 1.313 m2 yang bernilai Rp.3.338.214.930.
Prediksi Zodiak Libra untuk Tanggal 18 Maret 2025: Aspek Cinta dan Kesehatan Belum Optimal
“Surat PN Tangerang bernumber 201/Pdt.P/Ser/2019/PN.Tng, tanggal 23 Desember 2019, telah memutuskan tentang kompensasi kerugian di Pengadilan Negeri Tangerang terkait lahan dengan nomor 258 B2 yang memiliki luas 1.313 meter persegi dan bernilai sebesar Rp. 3.338.214.930 untuk disimpan di pengadilan,” demikian tertulis dalam pernyataan Rieke Diah Pitaloka.
Rieke beserta dengan anak Mat Solar telah memeriksa seluruh dokumen yang ada dan surat tersebut dianggap bebas dari perselisihan oleh ahli waris Pak Haji.
“Mengapa surat putusan pengadilan negeri tersebut, pada Desember 2019, belum juga berubah? Oneng tidak setuju dengan kondisi yang dialami Abang. Oneng mengetahui bahwa tanah milik Abang dibeli melalui uang hasil upah sebagai penembak. Pokoknya dia merasa hal ini sangat tidak adil,” demikian tertulis dalam cuitan Rieke Diah Pitaloka.
Beberapa bagian dari artikel ini sudah pernah ditampilkan sebelumnya pada
Tribunnews.com
(*/)
Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News
Lihat pula berita atau info tambahan di
Facebook
,
Instagram
dan
Twitter
dan
WA Channel
Berita viral lainnya di
Tribun Medan
