SUDUTBOGOR
JAKARTA — Struktur pemegang saham asing dan lokal pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (
BBNI
Terjadi sedikit perubahan. Investasi asing tetap menjadi dominan dengan porsi 40% dari total saham BBNI yang diperdagangkan secara publik.
Melansir buku tahunan
BNI
Pada tahun 2024, total investor asing baik individu maupun korporasi yang direkam hingga tanggal 31 Desember adalah 1.751 investor, turun dibandingkan dengan angka 1.815 investor pada awal tahun, yaitu 1 Januari 2024.
Sepanjang penyusutan partisipasi investor mancanegara dalam saham BBNI, proporsi kepemilikannya pun menurun. Pada awal tahun 2024 ini, tercatat bahwa
investor asing
Di saham BBNI terdapat 27,14%, yang setara dengan 10,12 miliar lembar.
Perbedaan Antara Hasil Bagi Hasil Saham dari Bank Milik Negara (BBRI, BMRI, BBNI, dan BBTN)
Di akhir Desember 2024, persentase kepemilikan investor luar negeri dalam saham BBNI mencapai 26,24%. Angka tersebut sama dengan sekitar 9,78 miliar lembar saham BBNI.
Pengurangan dalam jumlah serta kepemilikan oleh investor asing diikuti dengan kenaikan jumlah dan kepemilikan oleh investor lokal. Berdasarkan buku tahunan BNI 2024, total investor lokal baik berupa badan usaha maupun individu per Januari 2024 mencapai 119.420 orang yang memiliki sekitar 4,79 miliar saham atau setara 12,85%.
:
Memiliki 2% Saham BBNI, Sebesarnya Keuntungan Dividen dari Orang Kaya Berlimpah di Sidoarjo
Berikutnya, diakhir tahun 2024, keseluruhan jumlah investor dalam negeri mencapai angka 182.887 dan memiliki total lebih dari 5,12 miliar lembar saham atau setara dengan 13,75%.
Pada akhir sesi perdagangan sebelum liburan Idulfitri tahun 2025, harga saham BBNI ditetapkan menjadi Rp4.240 untuk setiap lembar. Berdasarkan nilai tersebut, saham BBNI tercatat mengalami penurunan sebesar 7,63% sejak awal tahun ini.
year to date
/YtD).
:
Lihat Ketersediaan Investor Domestik dan Internasional pada Saham BBRI
BBNI sebelumnya mengumumkan laba bersih pada tahun 2024 senilai Rp21,5 triliun, naik 2,7% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.
year on year
/Rasio YoY). Rapat Umum Pemegang Saham Tertinggi (RUPST) BBNI pun telah menyetujui pembagianصند
صند
dividen
setara dengan Rp13,95 triliun yang merupakan 65% dari keuntungan bersih tahun 2024.
RUPTS BBNI pun mendukung tindakan korporasi seperti pembelian kembali saham (
buyback
saham senilai Rp1,5 triliun.
Sesuai dengan dokumen yang diserahkan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan bahwa program pembelian kembali saham ini direncanakan akan berlangsung selama maksimal 12 bulan setelah rapat pemegang saham tertentu.
Dia menyatakan bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk meringankan beban penjualan di pasaran ketika indeks harga saham sedang bergejolak, sementara juga menunjukkan pada para investor bahwa BNI percaya harga saham saat ini tak sesuai dengan kinerja perusahaan.
Selanjutnya, BNI dikatakan akan mengaplikasikan aliran dana bebas yakni
free cash flow
untuk melakukan
buyback
saham.
Oleh karena itu, dianggap bahwa hal tersebut tidak memiliki dampak signifikan terhadap operasi perusahaan, sehingga laba dan kerugian diprediksikan tetap sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan.
“Perseroan berkeyakinan bahwa pelaksanaan
buyback
tidak akan menimbulkan efek buruk signifikan pada operasional bisnis Perusahaan, karena Perusahaan telah dilengkapi dengan cukup modal serta
cash flow
“untuk mendanai transaksi sejalan dengan operasional perusahaan,” terangnya pada pertengahan Februari lalu.
———————
Disclaimer
Berita ini bukanlah ajakan untuk membeli atau menjual saham. Seluruh keputusan investasi terserah pada pembaca. SUDUTBOGOR tidak berkewajiban atas setiap kerugian ataupun untung yang muncul akibat keputusan investasi oleh para pembaca.