, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok di bawah angka 6.400 dalam sesi perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2025), dipengaruhi oleh penurunan nilai saham.
big caps
, terutama bank jumbo.
Berdasarkan data
Bursa Efek Indonesia
(BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dimulai dengan berada di posisi 6.458,67 saat pasar buka hari ini. Kemudian, IHSG anjlok sebesar 2,4% mencapai tingkat 6.316,09 sampai pukul 09:45 WIB.
Di sesi pembukaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak dalam koridor rendah sebesar 6.403,09 hingga puncak tingginya yang mencapai 6.465,22. Sedangkan untuk kapitalisasi pasarnya sendiri yaknialias
market cap
pada awal periode tercatat sebesar Rp11.007 triliun.
Di awal sesi trading hari ini, sejumlah saham yang memiliki volume transaksi besar mengalamai penurunan signifikan. Saham-saham perbankan seperti bank jumbo atau bank-bank dengan kategori KBMI IV turun bersama-sama.
Harga saham PT
Bank Central Asia
Tbk. (BBCA) dimulai dengan penurunan sebesar 1,45%, sementara itu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membukukan pelemahan sebesar 0,78%.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengalami penurunan harga saham sebesar 0,85% saat dibukanya pasar perdagangan. Di samping itu, nilai saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga merosot 2,08%.
Beberapa saham lain yang memiliki volume perdagangan tinggi mengalami penurunan. Saham PT
Petrosea
Tbk. (PTRO) mengalami penurunan sebesar 1,47%, sedangkan PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) bergerak turun sebanyak 3,11%. Saham dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) juga ikut jatuh dengan persentase 2,06%.
Saham yang memiliki nilai transaksi besar adalah PT
Austindo Nusantara Jaya
Tbk. (ANJT) melonjak di awal perdagangan, naik 21,11%. Ini berlangsung bersamaan dengan pengumuman kebijakan perusahaan.
ANJT sudah menegaskan bahwa PT Ciliandra Perkasa yang dimiliki oleh Ciliandra Fangiono berencana untuk mengakuisisi saham dari perusahaan induk ANJT.
Di akhir sesi bursa pada hari Senin (17/3/2025) lalu, indeks harga saham gabungan (IHSG) turun tajam. Nilai IHSG merosot sekitar 0,67%, yang setara dengan kehilangan 43,68 poin hingga angka 6.471,94.
Analis dari Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, dalam laporannya memperkirakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2025), berpotensi melemah lebih jauh hingga masuk ke kisaran 6.400 sampai 6.450.
Ada berbagai sentimen yang mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Secara eksternal, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh sikap
wait and see
jelang FOMC
The Fed
pada 18-19 Maret 2025.
Sebaliknya, IHSG memiliki peluang mendapatkan dorongan positif dari langkah-langkah pemerintah Cina baru-baru ini yang bertujuan meningkatkan konsumsi dalam negeri dengan mengeluarkan “Rencana Khusus untuk Memacu Konsumsi” pada tanggal 16 Maret 2025.
“Ini sejalan dengan pendapat kami bahwa China akan tetap mencoba untuk memperkecil ketergantungannya pada ekspor meskipun sedang ada perang tarif bersama AS,” tulis Valdy dalam penelitiannya.
Kebijakan pemerintah Cina memiliki potensi untuk membawa efek positif terhadap ekonomi Indonesia, mempertimbangkan hubungan semakin erat antara kedua negara, terutama setelah Indonesia menjadi bagian dari BRICS.
