Mie Glosor – Mie Kuning Khas Bogor Dengan Bumbu Kacang

Mie Glosor Khas Bogor

SUDUTBOGOR – Dalam kesempatan yang istimewa ini, kami dengan gembira akan mengulas topik menarik yang terkait dengan Mie Glosor – Mie kuning dengan bumbu kacang. Ayo kita merajut informasi yang menarik dan memberikan pandangan baru kepada pembaca.

Mie Glosor: Kelezatan Licin yang Tak Terlupakan, Primadona Buka Puasa dari Bogor

Di tengah kekayaan kuliner Indonesia yang tak terhingga, ada satu hidangan sederhana namun memiliki tempat istimewa di hati banyak orang, terutama saat bulan suci Ramadan tiba. Namanya Mie Glosor. Bagi sebagian orang, mungkin namanya terdengar asing, namun bagi penduduk Bogor dan sekitarnya, serta mereka yang pernah merasakan sensasi menyantapnya, Mie Glosor adalah simbol kehangatan, kebersamaan, dan kenikmatan yang sulit dilupakan, khususnya sebagai menu takjil favorit saat berbuka puasa.

Read More

Artikel ini akan mengupas tuntas tentang Mie Glosor, mulai dari apa itu, mengapa disebut “glosor”, keunikan mie kuningnya, rahasia bumbu kacangnya yang pedas dan gurih, hingga perannya yang begitu sentral dalam tradisi kuliner Ramadan. Bersiaplah untuk terhanyut dalam deskripsi rasa dan tekstur yang menggoda selera.

Apa Itu Mie Glosor? Lebih dari Sekadar Mie Kuning Biasa

Secara visual, Mie Glosor mungkin terlihat seperti mie goreng biasa dengan warna kuning cerah yang mencolok. Namun, begitu Anda menyendoknya atau memasukkannya ke dalam mulut, Anda akan segera merasakan perbedaannya yang fundamental: teksturnya. Mie Glosor memiliki tekstur yang sangat licin, lembut, dan mudah “meluncur” di lidah maupun tenggorokan. Inilah asal muasal namanya, “glosor”, yang dalam bahasa Sunda atau bahasa pergaulan berarti meluncur, licin, atau mudah lewat.

Hidangan ini umumnya disajikan sebagai mie goreng, ditumis dengan bumbu-bumbu sederhana seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan sedikit kecap. Namun, bintang utamanya, selain mienya itu sendiri, adalah bumbu pendampingnya: sambal kacang. Sambal kacang untuk Mie Glosor ini berbeda dengan bumbu kacang pada sate atau gado-gado. Konsistensinya lebih encer, rasanya didominasi pedas, gurih, sedikit asam segar (biasanya dari cuka atau air asam jawa), dan tentu saja, rasa kacang yang kuat.

Pelengkap Mie Glosor yang tak kalah penting adalah aneka gorengan, terutama bakwan sayur. Kombinasi mie yang licin dan lembut dengan gorengan yang renyah menciptakan kontras tekstur yang sangat menarik dan membuat setiap suapan terasa lengkap.

Mengurai Keunikan Mie Kuning “Glosor”

Rahasia di balik tekstur “glosor” yang legendaris ini terletak pada bahan dasar mienya. Mie Glosor dibuat dari adonan tepung tapioka (tepung singkong) yang dicampur dengan tepung terigu dalam perbandingan tertentu. Tepung tapioka inilah yang memberikan karakteristik licin, kenyal, dan transparan setelah dimasak. Warna kuning cerah pada mie ini secara tradisional didapatkan dari penggunaan kunyit sebagai pewarna alami. Namun, di era modern, beberapa produsen mungkin menggunakan pewarna makanan kuning untuk mencapai warna yang lebih seragam dan menarik secara visual.

Proses pembuatan mie ini cukup unik. Adonan tepung diuleni hingga kalis, kemudian dicetak menjadi lembaran tipis. Lembaran mie ini kemudian direbus atau dikukus hingga matang dan kenyal. Setelah matang, mie biasanya dibilas dengan air dingin untuk menghentikan proses memasak dan mencegahnya saling menempel. Hasilnya adalah untaian mie kuning yang lentur, tidak mudah putus, dan memiliki permukaan yang sangat halus dan licin – siap untuk “mengglosor”.

Tekstur ini bukan hanya soal sensasi di mulut, tetapi juga memiliki fungsi praktis, terutama dalam konteks Ramadan. Setelah seharian berpuasa, sistem pencernaan membutuhkan makanan yang mudah dicerna dan tidak memberatkan. Mie Glosor, dengan teksturnya yang lembut dan licin, sangat ideal sebagai hidangan pembuka saat berbuka puasa. Ia memberikan energi karbohidrat yang dibutuhkan tubuh tanpa memberikan beban berat pada lambung yang kosong. Sensasi “mengglosor” juga memberikan rasa nyaman dan menyegarkan setelah seharian menahan lapar dan dahaga.

Bumbu Kacang: Jiwa Pedas Gurih Mie Glosor

Jika mie adalah raga Mie Glosor, maka bumbu kacangnya adalah jiwanya. Tanpa sambal kacang yang khas, Mie Glosor hanyalah mie kuning biasa. Bumbu kacang ini dibuat dari kacang tanah yang digoreng atau disangrai, kemudian dihaluskan. Berbeda dengan bumbu kacang sate yang kental dan cenderung manis, bumbu kacang Mie Glosor lebih encer, didominasi rasa pedas yang menggigit, gurih dari kacang dan bumbu lainnya, serta sentuhan asam segar yang menyeimbangkan rasa.

Bahan-Bahan Pengolahan Mie Glosor

Bahan-bahan untuk membuat sambal kacang ini umumnya meliputi:

Mie Glosor - Mie kuning dengan bumbu kacang

  1. Kacang tanah: Digoreng hingga matang dan renyah, lalu dihaluskan.
  2. Cabai: Cabai rawit dan cabai merah keriting digunakan untuk memberikan tingkat kepedasan yang diinginkan. Jumlah cabai seringkali sangat banyak, mencerminkan selera masyarakat Indonesia yang menyukai rasa pedas.
  3. Bawang putih dan bawang merah: Digoreng sebentar atau ditumis untuk mengeluarkan aromanya sebelum dihaluskan bersama kacang dan cabai.
  4. Gula merah atau gula pasir: Memberikan sedikit rasa manis untuk menyeimbangkan rasa pedas dan gurih.
  5. Garam: Sebagai penguat rasa.
  6. Air asam jawa atau cuka: Memberikan sentuhan asam segar yang krusial.
  7. Air panas: Digunakan untuk mengencerkan bumbu hingga mencapai konsistensi yang diinginkan.

Cara Mengolah Mie Glosor

Semua bahan dihaluskan, bisa menggunakan cobek atau blender, lalu diencerkan dengan air panas hingga didapatkan kekentalan yang pas – cukup cair untuk menyelimuti mie tetapi tidak terlalu encer. Beberapa penjual mungkin menumis kembali bumbu kacang ini sebentar setelah dihaluskan untuk mengeluarkan aroma yang lebih kuat, tetapi banyak juga yang menyajikannya langsung setelah dihaluskan dan diencerkan.

Kombinasi rasa pedas, gurih, dan asam dari sambal kacang ini berpadu sempurna dengan tekstur mie yang lembut dan licin. Sensasi pedasnya membangkitkan selera, sementara rasa gurih kacang memberikan kekayaan rasa, dan sentuhan asamnya memberikan kesegaran. Inilah yang membuat Mie Glosor begitu adiktif dan membuat orang selalu ingin kembali menikmatinya.

Pelengkap yang Menyempurnakan: Gorengan dan Lainnya

Mie Glosor jarang disajikan sendirian. Pelengkapnya adalah bagian integral dari pengalaman menyantap Mie Glosor. Yang paling populer dan hampir selalu ada adalah aneka gorengan. Bakwan sayur adalah juaranya. Bakwan yang digoreng garing di luar namun lembut di dalam, dengan isian sayuran seperti kol dan wortel, memberikan kontras tekstur yang sangat dibutuhkan saat berpasangan dengan mie yang licin. Cara menikmatinya bisa dengan mencocol bakwan ke dalam bumbu kacang, atau meremukkannya dan mencampurnya langsung dengan mie.

Selain bakwan, gorengan lain seperti tempe goreng tepung, tahu goreng, atau bahkan risol juga sering menjadi pilihan. Kerenyahan gorengan ini menjadi penyeimbang yang sempurna bagi kelembutan mie dan kekayaan rasa bumbu kacang.

Pelengkap lainnya bisa berupa kerupuk, irisan timun segar untuk menetralisir rasa pedas, atau tambahan sambal ulek bagi mereka yang menginginkan tingkat kepedasan ekstrem. Beberapa penjual mungkin juga menambahkan sedikit taburan bawang goreng di atas Mie Glosor untuk menambah aroma dan tekstur.

Mie Glosor dan Bogor: Kisah Cinta Abadi

Meskipun popularitasnya telah menyebar ke beberapa daerah lain di Jawa Barat, Mie Glosor memiliki akar yang sangat kuat di Bogor. Kota Hujan ini dianggap sebagai rumah bagi Mie Glosor, tempat di mana hidangan ini berkembang dan menjadi ikon kuliner lokal. Di pasar-pasar tradisional Bogor, di pinggir jalan, atau di warung-warung sederhana, Mie Glosor mudah ditemukan, terutama menjelang waktu berbuka puasa selama bulan Ramadan.

Tidak ada catatan sejarah pasti kapan dan siapa yang pertama kali menciptakan Mie Glosor. Namun, kemungkinan besar hidangan ini lahir dari kreativitas masyarakat lokal yang memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat, seperti singkong (untuk tepung tapioka) dan kacang tanah. Sifatnya yang sederhana, mengenyangkan, dan murah meriah menjadikannya populer di kalangan masyarakat luas.

Sebagai kuliner khas Bogor, Mie Glosor sering menjadi buruan para wisatawan yang berkunjung ke kota ini, terutama mereka yang datang saat Ramadan. Mencicipi Mie Glosor langsung di tempat asalnya memberikan pengalaman yang berbeda dan otentik.

Penutup

Dengan demikian, kami berharap artikel ini telah memberikan wawasan yang berharga tentang Mie Glosor – Mie kuning dengan bumbu kacang. Kami berharap Anda menemukan artikel ini informatif dan bermanfaat. Sampai jumpa di artikel kami selanjutnya!

(bogormedia)