SUDUTBOGOR.COM CIAMPEA – Ketahanan pangan di desa adalah Kondisi terpenuhinya Pangan bagi masyarakat desa sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup.
Pemerintah desa Bojong Jengkol kecamatan Ciampea kabupaten Bogor memiliki komitmen agar desanya kedepan mampu swasembada pangan baik beras dan yang lainnya.
kepala desa Bojong jengkol ( Awaludin Ma’rifatullah bersama BPD dan masyarakat terus berbenah memaksimalkan segala potensi yang ada di wilayah desa untuk di tanami berbagai macam tanaman pangan kedepannya
Memang tidak mudah untuk mewujudkan cita cita mulya agar desa mampu swasembada pangan, banyak keterbatasan dan kendala selain anggaran dan ketersediaan lahan yang tebatas
Namun kepala desa yang akrab dengan sebutan si bolang terus berupaya agar swasembada pangan di desanya benar benar terlaksana kedepannya.
Menurutnya untuk mewujudkan hal itu harus ada upaya yang masive dan kontinyu, harus ada edukasi kepada masyarakat tentang keadaan pangan nasional dan internasional yang memasuki fase kritis, seperti negara Indonesia saja di kenal negara agraris nan subur.
Bahkan pernah swasembada beras di era orde baru kini keadannya sudah berbalik, Indonesia menjadi negara pengimpor beras yang ketergantungan kepada negara Seperti Thailand India, Myanmar Pakistan dan yang lainnya.
” Sedih dan khawatir saya melihat dan baca berita tentang kondisi ketahanan pangan kita seperti beras sudah ketergantungan negara luar, untuk itu kita harus membuat rencana nyata bukan hanya wacana,” tukas Awaludin
Untuk itu pemerintah desa Bojong jengkol membuat proyek percontohan di kampung Bojong jengkol duren sebagai Pilot project kedepan didesanya.
Kepala desa bersama ketua BPD,RT/RW dan masyarakat secaara gotong royong rutin dilaksanakan untuk memanfatkan lahan lahan yang ada di kampung Bojong jengkol duren menjadi lahan produktif.
Seperti yang terpantau oleh media pada hari Sabtu 18/01/2025 masyarakat bersama kepala desa sedang bergootong royong menanam padi di polybag dan galon bekas air mineral.
Ada yang unik dan berbeda penanaman padi di kampung Bojong jengkol duren dengan kebiasaan petani pada umumnya di wilayah lain yang biasanya menanam padi di sawah atau ladang.
Selain menanam padi di galon bekas dan polybag tanaman padi disini berjejer rapih di pekarangan rumah warga dan di atas selokan drainase yang tersusun rapi menjadikan lingkungan kampung lebih asri
Selain padi ada juga jenis sayuran dan jenis pangan lainnya seperti talas, serai, limau, talas bahkan pangan hewani seperti ikan nila, mas dan lele dengan konsep hidroponik.
“Inilah pilot project kami desa Bojong jengkol kami berupaya setiap jengkal lahan di wilayah kami untuk produktif, yang nantinya dari kampung ini akan di kembangkan ke seluruh wilayah desa Bojong jengkol kedepannya,”ungkap Awaludin.
Gayung bersambut program yang di canangkan oleh pemerintah desa Bojong jengkol disambut baik oleh ketua BPD untuk mewujudkan program ketahanan pangan desa.
“Saya Edi Junaedi ketua BPD Bojong jengkol bersama masyarakat hari ini sedang melakukan giat penanaman padi, saya selaku ketua BPD akan selalu siap mendukung program program desa khususnya program ketahanan pangan.
Dimana hari ini kami akan ciptakan penanaman padi disini untuk menjadi Pilot project desa Bojong jengkol kedepannya, hal ini juga selaras dengan program presiden kita bapak Prabowo agar negara kita memiliki kedaulatan pangan,” pungkas junaidi
( Purnama)
