7 Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadarn: Jangan Lewatkan di Ramadhan 2025


JAKARTA,

Warga Muslim di Indonesia tak lama lagi akan menyambut 10 hari terakhir bulan Ramadan pada tahun 2025.

Sepuluh hari terakhir puasa Ramadan sangat istimewa bagi umat Islam, salah satunya karena ada peristiwa malam Lailatulqadar.

Lailatul Qadr merupakan malam khusus di mana Al-Quran diturunkan sepenuhnya. Dijelaskan bahwa malam ini jauh lebih utama daripada ribuan bulan.

Ciri khas dari malam ini bisa ditemukan dalam Surah Al Qadr, yaitu surah ke-97 dalam Al-Quran.


“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Qadar itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadar : 1-3)

Menurut NU Online, selain diketahui sebagai malam yang lebih utama daripada ribuan bulan, Lailatulqadr juga berperan dalam penghapusan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan kita di masa lampau. Hal ini telah disampaikan oleh Rasulullah secara pasti melalui sebuah hadits sahih.

.

Artinya:

Orang yang melaksanakan ibadah pada malam Lailatul Qadr dengan keyakinan dan kesungguhan akan diberikan penghapus dosa-dosanya yang lampau. Sementara itu, orang yang menunaikan puasa di Bulan Ramadan dengan penuh iman dan kerelaan juga akan mendapatkan ampun atas segala dosa-dosa sebelumnya.

(HR. Bukhari).

Kejelasan tentang kapan tepatnya malam Lailatulqadar setiap tahun masih merupakan teka-teki di mana tak seorangpun ahli agama mau menjamin akurasi atau benar pandangannya.

Beberapa Hadits yang ada tak secara langsung menetapkan kapan persisnya malam Lailatulqadar muncul tiap tahun, sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad.

Meskipun demikian, sejumlah hadits merujuk pada beberapa tanda-tanda malam Lailatulqaadur. Di bawah ini adalah beberapa diantaranya.

Ciri-Ciri Malam Lailatulqadar


1. Malam-malam genap 10 hari terakhir di bulan Ramadhan

Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa malam yang istimewa itu berlangsung pada salah satu dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, tepatnya pada malam-malam ganjil.

.

Artinya:

Cari malam Lailatulqaadr tersebut pada salah satu dari sepuluh malam terakhir yang berada di posisi ganjil dalam bulan Ramadhan.

(HR. Bukhori)

: : .

Artinya:

Dari Ibnu ‘Umar: Rasulullah SAW berpesan, “Bagi siapakah yang menginginkan untuk menemukan malam Lailatulqaadhar maka carilah di antara malam-malam tersebut pada malam ke-27.”

(HR. Ahmad)


2. Udara dan Suasana Pagi yang Tenang

Dikutip dari


Pada saat peristiwa malam Lailatulqaadhar itu sendiri, keesokan harinya disebutkan bahwa pagi tersebut damai dan sunyi. Ibnu Abbas radiallahu’anhu mengatakan, Nabi Saw bersabda:


Lailatulqador merupakan malam yang damai dan hening, tak begitu hangat juga tidak terlalu sejuk, di hari berikutnya matahari muncul dengan cahaya redup bercorak kemerahan.


3. Cahaya Mentari Redup

Ustaz Dr Ahmad Sarwat, Lc, dalam bukunya

Jaminan Mendapatkan Lailatul Qadar

Menjabarkan, terdapat pula hadits nabi yang menyebutkan tanda-tanda malam qadr adalah ketika cahaya matahari redup dan bercahaya tanpa sinar yang terlalu keras esok harinya.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, di mana Nabi Muhammad SAW pernah berucap:


Malam keesokan harinya sejak matahari muncul sampai berada di ketinggian tanpa bersinar seperti sebuah piring.

(HR. Muslim)


4. Kadang Kali Terseret ke Dalam Impian

Malam Lailatulqadar telah tiba dan kadang-kadang, bagi mereka yang mengalamminya, malam tersebut datang melalui mimpi, serupa dengan apa yang sesekali dirasakan beberapa dari sahabat Rasulullah radliyallahu’anhum.

Dari sahabat Ibnu Umar radliyallahu’anhuma bahwa beberapa orang dari sahabat Nabi SAW diperlihatkan malam qadar dalam mimpi (oleh Allah SWT) pada 7 malam terakhir (Ramadan), kemudian Rasulullah SAW berkata, ”Aku melihat bahwa mimpi kalian (tentang Lailatulqadar) terjadi pada 7 malam terakhir. Maka barang siapa yang mau mencarinya, maka carilah pada 7 malam terakhir.” (HR Muslim)


5. Bulan Terlihat Sepertiga Lingkaran

Abu Hurairah radhiyallohu ‘anh mengatakan, “Kami pernah membicarakan tentang Lailatulqaadr di hadapan Rasululloh shallallahu’alaihi wasalam, dan beliau bersabda, ‘Siapa saja di antara kamu yang masih ingat ketika bulan timbul dengan ukurannya setengah seperti piring?'” ( HR. Muslim )


6. Malam Dengan Karakter Khusus

Fitur lainnya dari malam qadr adalah bahwa malam tersebut cerah, tidak panas atau pun dingin, tanpa adanya awan, hujan, ataupun angin kencang. Selain itu, di malam itu tak ada lemparan bintang yang dilepaskan kepada syaiton seperti biasa.

Berdasarkan Hadits Ubadah bin Shamit radhiyallahuanhu yang berbunyi sebagai berikut:


Pada malam tersebut adalah sebuah malam yang jernih dan bercahaya, tampak seperti ada bulannya; suasana damai serta nyaman tanpa hawa dingin maupun hangat. Malaikat-malaikat dilarang melempar bintang pada malam itu sampai fajar menyingsing. Benar-benar merupakan petunjuk dari Malam Lailatul Qadr bahwa mentari di keesokan hari muncul dengan lembut, tak memancarkan sinar terlalu keras layaknya cahaya bulan purnama, demikian juga syaitan-syaitan ditahan agar tidak bisa keluar saat matahari mulai bersinar.

(HR. Ahmad)

Terdapat pula sebuah hadis serupa dari Hadis Watsilah bin Al-Asqa’ yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW:


Lailatulqador merupakan malam yang cerah, tidak panas, tidak dingin, tanpa awan, tidak turun hujan, tiada angin kuat serta tidak ada lemparan bintang (atau pelemparan meteor untuk setan) di saat tersebut.

(HR. At-Thabrani)


7. Lezatnya Ibadah

Terdapat pula pandangan yang menyebutkan bahwa salah satu tanda malam qadr adalah saat mereka yang melaksanakan ibadah di malam itu merasakan kelezatan dalam beribadah, kedamaian jiwa, serta kesenggolang dalam berdoa kepada Tuhan-Nya dibanding dengan malam-malam biasanya.