Cerita Ketegangan Putri Diana Saat Merayakan Malam Natal dengan Ratu Elizabeth II

Pesta perayaan natal sangatlah suci untuk para pengikutnya. Momen berbagi kisah serta merasakan kedekatan dengan anggota keluarga harusnya menjadi bagian terbaik saat malam natal datang. Duduk bersantai sambil mengingati masa lalu bersama-sama sungguh menyenangkan pada kesempatan istimewa tersebut.

Bukan cuma ajang untuk bertemu dan bernostalgia bersama, pada malam Natal kali ini pun dilaksanakan kegiatan doa bersama, Bunda. Ini membuktikan bahwa perayaan Natal merupakan moment tahunan yang dinantikan oleh mereka yang memperingatinya.

Tidak seperti kebanyakan orang yang biasanya merasa gembira saat memperingati Natal, Putri Diana justru menghadapi momen tersebut dengan pengalaman penuh trauma ketika berpartisipasi dalam perayaannya bersama keluarga kerajaan Inggris. Dia bahkan sering kali merasa malu serta tidak menyukainya setiap kali mengecap suasana Natal bersama anggota istana. Ingin tahu lebih lanjut tentang ceritanya? Mari kita telusuri detailnya selengkapnya, Bunda.

Pada awalnya, Putri Diana tidak menyukai perayaan Natal bersama keluarga kerajaan.

Perayaan Natal yang dirayakan oleh Putri Diana bersama keluarga kerajaan Inggris waktu itu berlangsung di Sandringham Estate, Bunda. Ingrid Seward, seorang kepala redaktur untuk sebuah majalah, mengatakan hal ini.

Majesty

, menunjukkan bahwa Diana merasa tradisi perayaan libur musim dingin keluarga kerajaan sangat “mengenaskan”. Ini tidak hanya berarti sedih dalam arti yang harum atau bahagia, tetapi juga disebabkan oleh cara Kerajaan Britania Raya merayakan malam Natal itu sendiri, Bunda.

Bocor Pesan SMS Terkahir Pangeran William dan Harry, ternyata…

Ingrid Seward adalah penulis

Mother and I

Yang menggali keterkaitan antara Raja Charles dan ibunya yang sudah meninggal, Ratu Elizabeth II. Dia menyatakanbahwa Putri Diana merasa terkekang oleh tatakrama kerajaan, sementarasang Putri enggan diatur-atur ketika ingin bermain atau menikmati hidupnya.

Melansir dari

Economictimes

Seward menuturkan, “Diana tidak gemar Sandringham.” Menurutnya, bahkan ketika hubungannya dengan Charles sedang harmonis, Diana masih kurang senang dengan acara tersebut. Ia percaya bahwa Diana merasa terkekangan karena sifat alamiahnya yang sangat bebas dan independen. Diana enggan untuk bersenang-senang di bawah sejumlah besar peraturan. Namun, Seward menjelaskan lebih lanjut bahwa kebencian Diana saat itu lebih kepada tradisi daripada sekadar aturan formal,” imbuh Seward.

Melansir dari

Economictimes

, Andrew Morton, seorang pengarang buku

Diana: Her True Story

Mengisahkan tentang pengalaman Diana saat merayakan Natal pertamanya di Sandringham pada tahun 1981, ketika dia baru saja menikah dengan Charles dan tengah hamil putranya yang sulung, Pangeran William. Putri tersebut memberikan hadiah berharga itu, Bunda.

Di waktu tersebut, Natal diperingati di Istana Windsor, Bunda. Ketika itu terjadi dengan kesulitan karena tengah menghadapi masalah.

morning sickness

, dia memberikan anggota keluarganya yang baru hadiah-hadiah istimewa dan berarti dari buku catalog tersebut. Barang-barang yang dibelikannya meliputi sabun Floris, sweater katun kasmir, serta pakaian anak-anak berkualitas tinggi, Bu.

Walaupun telah mengusahakan yang terbaik, Diana merasa “malu” ketika menyadari sesuatu yang tak terduga bahwa anggota keluarga kerajaan hanya menukar kado dengan benda-benda yang nilainya jauh di bawah apa yang diserahkan Princess Diana. Apabila sang putri memberikan hadiah-hadiah istimewa dan penuh kepedulian, dia malahan cuma memperoleh sebuah kotak tissu toilet dari kakak iparnya, Anne, Yang Mulia.

Merespons tradisi istana tersebut, Putri Diana berkomentar, “Ini sungguh membuat tegang,” sebagaimana dikutip Morton. “Saya sadar bahwa saya membagikan sesuatu, namun rasanya seolah-olah bukan diriku sendiri sebagai penerimanya. Bukan begitu cara yang tepatkah? Aku sudah bersedia untuk membawa seluruh hadiah-hadiah ini dan Charles menulis pesannya di setiap kartunya. Hal itu malah terasa sedih dan amat kecewa. Jauh dari keseruan, justru banyak tekanan. Bahkan lelucon-lelucon aneh mereka tak bisa dipahami oleh orang biasa; hanya kalangan kerajaan saja yang mengerti.” Dia kemudian menambahkan, “Aku merasakan diriku ibarat manusia luar sana”, demikian dilansir dari source.

Economictimes

.

Berdasarkan insiden tersebut, para ahli dari istana juga turut membagikan pendapatnya mengenai pengalaman Diana di Sandringham, Ibu. Hilary Fordwich menegaskan bahwa pengalaman Diana menerima hadiah tersebut merupakan hal yang “membodohkan dan menyakitkan”, sebab ia tak sadar akan adanya ritual pemberian hadiah dalam bentuk lelucon oleh anggota keluarga tersebut.

Kebiasaan yang sering dijalankan tetapi tak disenangi oleh si Putri

Richard Dalton, yang merupakan hairstylist bagi Putri Diana, juga berkata kepenulis Kitty Kelley dalam buku miliknya.

The Royals

bahwa “Putri itu tidak senang pergi ke Sandringham untuk menyambut Natal.”

“Dalton berkata dia diberitahu cuacanya sangat dingin, dan makan malam harus diselesaikan sebelum jam tiga sore,” ujarnya. Anggota keluarga kerajaan diwajibkan untuk menyaksikan pidato Natal Ratu Elizabeth II melalui TV. Menurut Diana, hal tersebut merupakan sebuah pertunjukan yang spektakuler.

Ibu, pengalaman Natal Diana yang “amat mendebarkan” di Sandringham diperankan dengan cara dramatis melalui sebuah film.

Spencer

Tahun 2021, ketika Kristen Stewart berperan sebagai Putri Diana selama tiga hari di Sandinglam pada tahun 1991 dalam film tersebut, “Diana yang terluka memilih untuk mengakhiri perkawinannya yang telah rusak,” demikian dilaporkan.

Yentertainment

dikutip dari

People

.

Bunda, Natal yang diperingati pada tahun 1991 di Sandringham adalah Natal terakhir bagi Putri Diana dan Charles sebelum mereka pisahkan. Setelah Natal tahun itu, tepatnya tanggal 9 Desember 1992, Pangeran Charles dan Putri Diana secara resmi memutuskan untuk bercerai. Sang kecewa, Putri ini harus merayakannya sendirian tanpa kedua anaknya, yakni Pangeran William dan Pangeran Harry, beberapa pekan kemudian.

Pilihan Redaksi

  • Kontrak Kerja Awal Putri Diana Ditemukan dan Diujual dengan Harga 150 Juta Rupiah, Tanggal Lahirnya Menjadi Sorotan

  • Berikut adalah biaya kamar bersalin untuk Putri Diana dan keluarga kerajaan Inggris beserta fasilitas yang tersedia di Lindo Wing.

  • 28 Tahun Setelah Kepergian Lady Diana, Gerakan Sosial tentang Kanker Payudara yang Masih Terkenal

Mbak, begitulah cerita tentang perayaan Natal bersama Ratu Elizabeth II yang menyedihkan untuk Putri Diana.

Untuk Bunda-bunda yang ingin berbagi pengalaman seputar parenting sambil memiliki kesempatan untuk mendapatkan banyak hadiah, silakan bergabung dengan komunitas Squad. Untuk mendaftar, cukup klik tautan ini.
di SINI
. Gratis!