WASHINGTON,
Koordinator Press Kantor Putih, Karoline Leavitt menolak permintaan politisi Prancis, Raphael Glucksmann, supaya Amerika Serikat (AS) mengirim kembali Patung Liberty kepada Prancis.
Leavitt menggarisbawahi bahwa AS tidak berniat untuk meninggalkan patung yang saat ini dipamerkan di New York itu.
Raphael Glucksmann meminta AS untuk mengembalikan Patung Liberty dengan alasan bahwa Presiden AS Donald Trump dianggap sudah membuat AS “bergabung dengan pihak yang zalim.”
Leavitt mengatakan bahwa Prancis harus bersyukur karena sudah mendapatkan bantuan pada Perang Dunia Pertama dan Perang Dunia Kedua.
Leavitt menyombongkan diri, mengatakan bahwa Prancis berhasil bertahan dari serangan Nazi Jerman saat Perang Dunia Kedua karena bantuan Amerika Serikat.
Menurut dia, tanpa campuran Amerika Serikat (AS), Prancis sekarang mungkin telah menjadi bagian dari Jerman.
“Anjuran saya bagi politisi Prancis yang kurang dikenal tersebut adalah mengingatkan mereka bahwa tanpa bantuan dari Amerika Serikat, mungkin saja sekarang kita menggunakan bahasa Jerman bukannya Bahasa Perancis,” demikian menurut kutipan Leavitt.
Associated Press
, Senin (18/3/2025).
Glucksmann menyampaikan permintaan supaya Amerika Serikat mereturn Patung Liberty ketika bertemu dengan para pengikutnya pada hari Minggu (16/3) minggu lalu.
Raphael Glucksmann tidak menjabat dalam pemerintahan Prancis, namun ia aktif sebagai anggota Parlemen Eropa dan memimpin sebuah partai sayap kiri kecil yang disebut Partai Ruang Publik.
“Kembalikan Patung Liberty kepadaku. Ini adalah pemberian kita untuk mereka, namun mereka justru memposisikannya rendah. Ia akan terlihat lebih bahagia berada di sini bersama kita,” ujar Glucksmann ketika bertemu dengan para pengikutnya.
Patung Liberty dipersembahkankan pada 1886 lalu oleh Prancis untuk memperingati seratus tahun kemerdekaan Amerika Serikat.
Patung tersebut dibangun di New York dengan mengirimkan komponen patung sebanyak 350 kali dari Prancis.
UNESCO sudah menambahkan Patung Liberty ke dalam daftar Warisan Dunia.
Organisasi Bangsa-Bangsa (PBB) mengakui Patung Liberty sebagai monumen yang dimiliki oleh pemerintahan Amerika Serikat.
