Ketum LSM Gerhana Indonesia Meminta Maaf atas Permintaan THR dari Anggota yang Tak Wajar

, JAKARTA – Ketua Umum DPP LSM Gerakan Penghapusian Korupsi Di Indonesia (Gerhana Indonesia), Inuar Ependi atau dikenal dengan nama panggilan Gumay, telah menyampaikan permohonan maaf melalui sebuah video terkait insiden penganiayaan oleh anggota timnya kepada petugas keamanan (satpam) dari SMKN 9 Tangerang di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, Banten. Kejadian ini berlangsung pada hari Senin tanggal 17 Maret 2025 sekitar jam 12:10 waktu setempat. Insiden tersebut mencakup tindakan agresif terhadap dua orang satpam bernama Karyono dan Sunarto yang sedang bertugas di area parkir sekolah saat itu.

Dua tersangka yang melakukan tusuk-tusukkan tersebut adalah bagian dari organisasi masyarakat Gerakan Gerhana Indonesia. Tujuan mereka pada waktu itu ialah untuk menanyakan tentang insentif lebaran ke pihak sekolah, mengingat telah ada pengiriman pesan tertulis terlebih dahulu. Sementara itu, orang yang diserang juga dikenal sebagai kepala RW di wilayah tersebut serta salah satu anggota PSHT Cabang Solear.

Mengetahui bahwa anggotanya telah melibatkan diri dalam perampokan serta menikam petugas keamanan, Inuar dengan sigap menyampaikan permintaan maaf. Dia menjelaskan, “Sebagai Ketua Umum dari Lembaga Swadaya Masyarakat Gerhana Indonesia, saya ingin sekali lagi menyatakan penyesalan terdalam kami dan juga berbudi baik kepada pihak yang tertimpa musibah ini, yaitu Pak Karyono selaku ketua RW 04 beserta kawan-kawannya dari organisasi PSHT di seluruh tanah air,” ungkap Inuar saat merilis klaim videonya yang direkam di Jakarta pada hari Kamis tanggal dua puluh tiga Maret tahun dua ribu dua puluh lima.

Menurutnya, dua bawahannya yang sedang melaksanakan tugas saat memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) ternyata tidak menaati Standar Operasional Prosedur (SOP). Ia pun menyebutkan bahwa kedua orang tersebut melakukan hal tersebut tanpa sepengetahuannya sebagai Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerhana Indonesia. “Hal ini sungguh tak terduga bagi saya selaku Ketua Umum LSM Gerhana Indonesia, dan tentunya tanggung jawab atas masalah ini jatuh kepada saya,” ungkap Inuar.

Oleh karena itu, Inuar menyerahkannya kepada aparat penegak hukum. Ia menerangkan telah bekerja sama dengan Polda Metro Jaya dan Banten, serta Polresta Tangerang dan Polsek Bakauheni. Selain itu, ia juga melaporkan bahwa telah menginformasikan pada ASDP untuk memastikan para tersangka tak bisa melarikan diri lewat jalur laut menuju Lampung.

Baca:
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Indonesia Memberikan Medali Jalasena Utama Tingkat Utama ke KSAU Singapura

“Pokonya yang terpenting adalah saya minta maaf pada semua anggota PSHT serta para pengurusnya atas insiden ini, sebab hal tersebut di luar batas kemampuan dan tidak sesuai dengan prosedur saya,” ungkap Inuar. Ia pun menambahkan bahwa telah melakukan koordinasi bersama keluarganya. Akan tetapi, sampai saat ini lokasi dari pelaku masih belum ditemukan.

Pada sisi lain, di sebuah video berbeda, belasan anggota PSHT memperlihatkan dukungan mereka terhadap serangan pada petugas keamanan oleh organisasi Gerhana Indonesia. Grup ini kemudian mengambil tindakan untuk mencari ganti dengan merapat ke tempat tinggal sewaan yang pernah dipakai oleh kelompok Gerhana Indonesia sebelumnya.

Anggota PSHT menghancurkan seluruh bangunan rumah tersebut sampai tidak tersisa sebagai tanggapan terhadap serangan oleh dua orang dari LSM Gerakan Penyinar Indonesia (MPI), yang telah menikam petugas keamanan di sebuah sekolah. Sampai saat ini, posisi para penyerang masih belum ditemukan.

Baca:
Kepala Staf Tatap Muka 66.714 Anggota TNI Dikerahkan untuk Mengamankan Musim Lebaran Idul Fitri