WASHINGTON DC,
Presiden AS Donald Trump mengatakan, pemerintahannya bakal merilis berkas terkait pembunuhan Presiden John F Kennedy (JFK) pada Selasa (18/3/2025) hari ini.
Diketahui, kasus tersebut hingga kini masih memicu teori konspirasi setelah lebih dari 60 tahun kematiannya.
Pada Senin, Trump mengumumkan dokumen tersebut ketika mengunjungi Kennedy Center, tempat pertunjukan seni di Washington yang dinamai menurut nama mendiang presiden.
“Saat kita di sini, saya pikir akan tepat bahwa besok kita akan mengumumkan dan memberikan semua berkas Kennedy,” kata Trump kepada wartawan, dikutip dari kantor berita
AFP
.
Sebelumnya, 23 Januari 2025 Trump menandatangani perintah eksekutif yang menyerukan deklasifikasi berkas pembunuhan John F Kennedy.
“Orang-orang telah menunggu selama beberapa dekade untuk ini, dan saya telah menginstruksikan orang-orang saya yang bertanggung jawab yang disatukan oleh Tulsi Gabbard,” kata Trump, merujuk pada Direktur Intelijen Nasionalnya.
Perintah eksekutif Januari itu juga mencakup dokumen-dokumen yang terkait dengan pembunuhan adik JFK, Robert F. Kennedy, pada 1968 atau ayah dari menteri kesehatan Trump, Robert F. Kennedy Jr.
Namun, Trump tidak membagikan perincian apa pun mengenai informasi baru apa yang akan dimuat dalam berkas-berkas yang dirilis pada Selasa.
Ia mengisyaratkan banyaknya dokumen yang akan dipublikasikan. “Saya tidak yakin kami akan menyunting apa pun,” ujar Trump.
Arsip Nasional AS telah merilis puluhan ribu catatan dalam beberapa tahun terakhir yang terkait dengan pembunuhan presiden Kennedy pada 22 November 1963.
Tetapi ribuan dokumen telah ditahan, dengan alasan masalah keamanan nasional.
Sementara pada saat rilis skala besar terakhir, pada Desember 2022, bahwa 97 persen dari catatan Kennedy yang totalnya lima juta halaman kini telah dipublikasikan.
Komisi Warren yang menyelidiki penembakan presiden Kennedy itu menetapkan bahwa penembakan itu dilakukan oleh seorang mantan penembak jitu Marinir, Lee Harvey Oswald, yang bertindak sendiri.
Namun kesimpulan resmi itu belum membantu meredakan spekulasi bahwa ada rencana yang lebih jahat di balik pembunuhan Kennedy di Dallas, Texas.
Serta lambatnya perilisan berkas pemerintah tersebut semakin menimbulkan banyak berbagai teori konspirasi.
