,
Jakarta
– Pihak berwenang
Turki
sudah menyimpan seorang pengacara Wali Kota
Istanbul
Yang diketahui terkurung penjara adalah Ekrem Imamoglu. Ini disampaikan oleh salah satu anggota parlemen dari partai oposisi besar, yaitu Partai Rakyat Republik (CHP), pada hari Jumat, 28 Maret 2025.
Imamoglu, salah satu lawan utama Presiden Recep Tayyip Erdogan, ditahan Minggu lalu saat menanti sidang karena diduga kasus suap. Tindakan tersebut menghasilkan unjuk rasa anti-pemerintah skala besar yang belum pernah ada sejak sepuluh tahun dan berujung pada detensinya ribuan orang di seluruh negara.
Mehmet Pehlivan, seorang pengacara yang mewakili Imamoglu dalam investigasi terkini, diamankan dengan dalih-dalih semuanya menurut pernyataan anggota parlemen CHP Turan Taskin Ozer pada unggahan di X, meskipun tidak ada detail tambahan yang diberikan.
Penyiar swasta
Haberturk
setelah itu menyatakan bahwa sang pengacara dihentikan sementara karena diduga melakukan “penghapusan jejak keuangan ilegal”.
Kementerian Dalam Negeri dan Kehakiman Turki belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentarnya secara langsung.
Imamoglu, yang sementara dipecat dari jabatannya akibat kasus itu, meminta untuk melepaskan penasihat hukumnya dengan cepat.
“Selayaknya kudeta terhadap demokrasi bukanlah hal yang cukup, mereka juga tak bisa membiarkan para korban dari kudeta tersebut untuk bertahan hidup,” ungkap Imamoglu di X.
Partai CHP di bawah kepemimpinan Imamoglu, beserta dengan partai-partai oposisi lainnya, organisasi-organisasi advokasi HAM, serta pihak-pihak Barat semua menyatakan bahwa tuduhan terhadap sang walikota adalah bagian dari usaha politis yang bertujuan untuk membatalkan ancaman potensial dalam hal pemilihan terhadap Erdogan.
Pihak pemerintahan menyangkal setiap dampak dari luar terhadap proses hukum dan menyebut bahwa sistem peradilan beroperasi dengan kebebasan yang mutlak.
Terpisah, perserikatan jurnalisme Turki mengatakan bahwa dua reporter yang menutup demonstrasi anti-pemerintah di Istanbul diringkus pada hari Jumat tanggal 28 Maret 2025.
Pembatasan atas wartawan itu terjadi satu hari sesudah pengadilan di Turki melepaskan tujuh jurnalist lainya, termasuk seorang fotografer berita.
AFP
Yasin Akgul, yang sebelumnya ditahan karena “ikut serta dalam Demonstrasi tanpa izin” ketika menutupi protes massal pekan lalu.
CHP sudah mendorong penduduk Turki agar tetap melakukan demonstrasi, dengan janji mereka akan merancang protes serta rapat di beberapa titik di Istanbul dan wilayah lainnya. Erdogan mengekspos aksi-aksi tersebut sebagai “pementasan” dan memberi peringatan tentang sanksi hukum yang dapat jadi dampak dari partisipasi dalam aksi-aksi ini.
Protes, terutama yang dilancarkan oleh mahasiswa di Istanbul dan Ankara, masih berlangsung hingga hari Kamis dan kepolisan telah menangkap sejumlah besar peserta unjuk rasa tersebut.
Haberturk
dan media lain di Turki juga mengabarkan.
Pada hari Kamis juga, Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya menyebutkan bahwa 1.879 individu sudah diamankan sejak demonstrasi bermula lebih dari satu minggu yang lampau. Ia melanjutkan dengan menjelaskan bahwa terdapat 260 orang di antara mereka yang kini tengah mendekam dalam penjara saat proses persidangan masih berlangsung.
CHP sudah meminta agar ada demonstrasi besar-besaran di distrik Maltepe, Istanbul pada hari Sabtu.
