Gempa di Myanmar: Junta Militer Meminta Bantuan Internasional Secara Langka


NAYPYIDAW,

Junta militer Myanmar menyatakan status siaga darurat di enam daerah setelah gempa bumi menimpa negeri tersebut pada hari Jumat (28/3/2025).

Di samping itu, pemerintahan militer yang ada di Myanmar juga meminta bantuan luar negeri dalam bidang kemanusiaan, meskipun ini adalah permohonan yang sangat jarang diajukan.

Reporter
AFP
menyaksikan ketua militer Min Aung Hlaing datang ke suatu rumah sakit yang terletak di Naypyidaw, tempat para cedera sedang mendapatkan perawatan.

Telah diketahui bahwa gempa besar dengan kekuatan skala Richter 7,7 mengguncang wilayah pusat Myanmar dan juga mempengaruhi negara tetangga yaitu Thailand.

“Kami berharap agar bantuan humaniter dari komunitas internasional dapat diberikan secepatnya,” ujar juru bicara junta militer Zaw Min Tun kepada
AFP
di rumah sakit tersebut.

Besarnya jumlah korban masih belum jelas, namun kenyataan bahwa pemerintahan militer yang terpencil telah mengajukan dukungan dengan sangat langka pasca musibah alam di negera tersebut menjadi catatan penting.

Militer menyebutkan dalam suatu pengumuman bahwa status darurat telah ditetapkan di keenam daerah yang paling terdampak.

Yaitu Sagaing, Mandalay, Magway, Negara Bagian Shan di sebelah timur laut, Naypyidaw, serta Bago.

Zaw Min Tun menyebutkan bahwa sumbangan darah sangat diperlukan bagi pasien yang berada di Mandalay, Naypyidaw, dan Sagaing.

Pada saat bersamaan, gempa di Thailand juga menghancurkan sebuah bangunan bertingkat 30 yang sedang dalam proses pembangunan.